Selama bulan Januari hingga Februari 2020, sebanyak 1.759 warga Jawa Timur positif menderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari ribuan orang tersebut, 15 di antaranya berujung kematian.
Herlin Ferliana Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur mengatakan, selama satu tahun pada 2019 lalu, jumlah kasus DBD di Jatim mencapai 18.393, dengan kematian 184 orang. Namun baru dua bulan 2020, jumlah kasus DBD di Jatim hampir mencapai dua ribu orang. Sehingga, kasus DBD Jatim ini tidak dapat dianggap remeh.
“Kelihatannya di 2020 ini tidak terjadi penurunan yang signifikan. Selama dua bulan ini saja angka kematian dan kasusnya hampir satu persen,” kata Herlin kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (12/3/2020).
Ia mengatakan, sebenarnya upaya untuk mengantisipasi persebaran DBD sudah dicanangkan sejak beberapa tahun yang lalu, yakni program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M+.
Program 3M+ ini adalah menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Plus sendiri adalah upaya menghindari gigitan nyamuk dengan memakai lotion antinyamuk, memasang selambu dan sebagainya.
Menurutnya, upaya PSN dengan 3M+ ini paling ampuh untuk mengantisipasi penyakit DBD daripada fogging. Ini karenakan bahan kimia dari fogging berisiko membuat nyamuk menjadi lebih kebal. Apalagi, sebuah wilayah layak diberikan fogging jika ada 2-3 orang yang positif terkena DBD.
Terlebih lagi, lanjutnya, fogging tidak menjamin dapat membasmi nyamuk secara menyeluruh.
“Jangan fogging dulu, soalnya ada zat kimia dan malah menambah kekebalan nyamuk kalau fogging tidak tuntas. Karena fogging efeknya kecil, hanya membunuh nyamuk yang besar-besar. Nyamuk yang kecil itu seminggu udah jadi nyamuk besar lagi dan kita jadi resisten,” paparnya.
Ia juga meminta agar masyarakat lebih peduli dengan lingkungan, dengan memaksimalkan program PSN tersebut.
“Kita harapkan kepada semuanya untuk sadar bahwa kita semua harus berkontribusi memberantas nyamuk. Jadi kebersihan Sabtu-Minggu, RT, RW fasilitas umum, semua berperan dalam melaksanakan PSN dengan 3M+ ini,” tambah Herlin.(tin/ipg)