Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika tentang Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19), Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan, telah siap dan mampu mencegah COVID-19. Hal tersebut terbukti dari berbagai langkah yang sudah dilakukan pemkot untuk mencegah masuknya virus itu di Kota Pahlawan.
Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, mengatakan, saat ini ia meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Menurut dia, virus tersebut bisa dilawan dan dicegah dengan pola hidup yang sehat. Bahkan virus ini bisa disembuhkan.
“Pemkot Surabaya serius, siap dan mampu menangani. Jika warga ada yang ingin bertanya terkait virus itu dapat menghubungi Dr Ponco 081217905673. Lawan COVID-19 karena virus ini bisa disembuhkan,” kata Feny sapaan akrab Febria Rachmanita, Senin (9/3/2020).
Apalagi, kata Febria, saat ini hampir semua ruang publik di Surabaya terdapat alat untuk test suhu tubuh. Di antaranya, Mal Pelayanan Publik Siola, Balai Kota Surabaya, Kantor Pemkot Jalan Jimerto dan terminal-terminal yang ada di Surabaya. Bahkan, di Bus Suroboyo pun juga sudah ada alatnya.
“Bila ditemukan suhu tubuh lebih dari 38 derajat, disarankan berobat ke puskesmas dan akan dilakukan anamnesa (pemeriksaan awal) sesuai protap,” ujar dia melalui edaran pers.
Selain itu, pihaknya juga memastikan terus berupaya dengan berbagai cara agar masyarakat terhindar dari COVID-19. Mulai dari sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), etika batuk sampai imbauan warga menjaga daya tahan tubuh. Oleh karena itu, pemkot melakukan sosialisasi di segala lini.
“Kami melakukan penyuluhan di berbagai tempat. Di antaranya, Car Free Day (CFD) Tunjungan, CFD Darmo, CFD Taman Bungkul, sekolah, kecamatan, kelurahan, PKK, Posyandu, apartemen, Saka Bakti Husada (Pramuka), perkantoran hingga Pasar,” urainya.
Bahkan, Feny menyatakan, pihaknya juga membagikan masker di setiap kelurahan dan cairan desinfectan di gedung pelayanan publik. Terlebih, pihak puskesmas juga terus memantau masyarakat terutama warga yang baru datang dari berpergian ke negara yang terjangkit. Pemantauan itu dilakukan selama masa inkubasi (14 hari). Bahkan, Rumah Sakit Soewandhi dan BDH (Bakti Dharma Husada) pun juga sudah siap ruang triase khusus untuk suspect COVID -19.
“Ada juga di ruang publik lainnya seperti di taman dan terminal. Kami juga berkoordinasi dengan lintas sektor, yakni Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya,” ungkap dia.
Tak hanya itu, untuk mencegah COVID-19, pemkot juga memasang wastafel portable di puluhan titik Kota Surabaya. Semua itu dilakukan agar warga dapat menjaga pola hidup sehat. Terutama cuci tangan sesering mungkin dan menjaga hidup pola hidup seimbang. “Jaga stamina tubuh dengan makanan bergizi. Cuci tangan dengan sabun. Terakhir, gunakan masker apabila sakit,” pungkas dia. (iss/ipg)