Sabtu, 23 November 2024

Pipa Jebol di Bungurasih Berhubungan dengan Perbaikan Pipa di Purimas

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Dampak pipa PDAM jebol di Bungurasih yang meluber sampai ke Jalan Letjend Soetoyo, Sidoarjo. Foto: Ernietha via WhatsApp Suara Surabaya

PDAM Delta Tirta Sidoarjo memastikan, pipa yang pecah menyebabkan luberan air di depan Toserba Dea, di Bungurasih, Sidoarjo, Minggu (8/3/2020), adalah pipa berdiamter 200 milimeter atau 8 dim. Jebolnya pipa itu ternyata berkaitan dengan pengerjaan pipa PDAM di Purimas, Gunung Anyar, Surabaya.

Yoyok Supriyanto Humas PDAM Delta Tirta Sidoarjo menjelaskan, di lokasi itu sebenarnya ada dua pipa PDAM. Satu berukuran 400 milimeter, satu lagi berukuran 200 milimeter. Yoyok bersyukur yang pecah adalah pipa berdiameter lebih kecil.

Luberan air akibat pecahnya pipa PDAM sudah sempat membuat heboh warga setempat yang melapor ke Radio Suara Surabaya pada Minggu pagi. Menurut pendengar, semburan air akibat jebolnya pipa cukup besar dan membuat warga panik takut kebanjiran.

Warga setempat berinisiatif membuat tanggul-tanggul kecil untuk menampung air. Tidak hanya itu, luberan air ini juga menyebabkan lalu lintas cukup padat sampai di depan Markas Brimob Bungurasih. “Kalau yang pecah yang 400 (milimeter), enggak tahu lagi bagaimana,” ujar Supriyanto.

“Mudah-mudahan yang 400 tidak terdampak. Sementara ini valve (katub pipa) kami tutup dulu yang menuju ke Bungurasih sisi utara. Kami matikan dulu sementara kami belum bisa mengerjakan (perbaikan). Posisi pipa itu ada di tengah jalan, khawatirnya mengganggu lalu lintas.”

Jebolnya pipa diameter 200 milimeter itu, kata Supriyanto, masih berhubungan dengan perbaikan pipa berdiameter 1.000 milimeter yang pecah akibat tiang pancang di area Masjid Assalam Perumahan Purimas, Gunung Anyar, Surabaya. Meskipun perbaikan itu sudah tuntas.

Supriyanto menjelaskan, PDAM Delta Tirta memang mendapat suplai air dari PDAM Surya Sembada Surabaya. Terutama untuk suplai warga di area Waru sisi timur seperti di Perumahan Pondok Tjandra dan sekitarnya dari booster di Ketegan.

“Ketika ada pekerjaan teman-teman Surabaya di Purimas, booster mereka di Ketegan sementara dimatikan, pelayanan kami untuk warga di Waru pun terganggu. Maka tekanan kami tambah dari booster di Tawangsari ke Makarya Binangun,” ujarnya.

Penambahan tekanan air dari Tawangsari sejak Jumat (6/3/2020) kemarin ini bertujuan supaya warga Waru yang turut terdampak pecahnya pipa di Purimas tetap mendapat air. Supriyanto mengatakan, Sabtu kemarin tidak terjadi masalah. Justru hari ini pipa itu jebol.

“Sebenarnya pipa itu tidak ada masalah kalau tidak ada sumbatan. Tetapi kami kan tidak tahu, valve-valve itu ada di bawah tanah. Selain itu, mungkin karena ini hari Minggu. Banyak warga tidak di rumah, sehingga air tidak dipakai. Lalu pabrik-pabrik juga tutup,” ujarnya.

Supriyanto pun menyimpulkan, tekanan air yang lebih besar tapi pemakaian tidak terlalu besar seperti pada hari Minggu logikanya membuat air tidak bisa mulus terdistribusi ke konsumen. Hal ini ternyata juga membuat pipa PDAM bermasalah.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs