Polisi menyelidiki temuan hand sanitizer palsu dan tidak memiliki izin serta dugaan penimbunan masker di Surabaya. Kombes Pol Sandi Nugroho Kapolrestabes Surabaya mengatakan, temuan itu banyak dijual melalui online dan konvensional.
Namun, pihaknya enggan mengungkapkan lebih detail terkait temuan tersebut. Sebab, kasus itu masih dalam penyelidikan. Pihaknya berjanji akan mengungkapkannya secara rinci dalam konferensi pers, yang akan digelar dalam waktu dekat.
“Nanti kami sampaikan detail. Karena anggota juga masih bekerja untuk mengumpulkan barang bukti. Jangan sampai juga, kita mendzolimi orang tanpa adanya alat bukti yang kuat. Insya Allah dalam waktu dekat kita segera menuntaskan dan disampaikan ke masyarakat,” kata Sandi, Jumat (6/3/2020).
Sandi mengungkapkan, pihaknya sudah menerjunkan Tim Satuan Tugas (Satgas) gabungan dari Satreskrim dan Satreskoba. Langkah ini juga termasuk atensi dari Joko Widodo Presiden untuk mengantisipasi penimbunan masker di Surabaya.
Ini menyusul merebaknya virus corona, yang sempat meresahkan masyarakat dan berdampak pada stok masker. Untuk itu, Polrestabes Surabaya membentuk Tim Satgas untuk mengantisipasi penimbunan ataupun hal-hal yang bisa meresahkan masyarakat.
“Saat ini memang sedang dalam proses penyelidikan dari Satreskrim dan Satresnarkoba. Itu kita buat tim dengan adanya atensi dari bapak presiden untuk mengecek apakah ada masalah penimbunan masker serta yang berkaitan dengan masalah virus corona di Surabaya,” kata dia.
“Saat ini sedang ada beberapa yang kita ungkap dan selidiki, yaitu terkait adanya hand sanitizer yang palsu, tidak memiliki izin, dan juga ada penimbunan masker. Namun belum bisa kita ungkap sepenuhnya, karena sedang dalam penyelidikan,” ujarnya. (ang/iss)