Sabtu, 23 November 2024

Masyarakat Diminta Jangan Saling Memprovokasi Sikapi Pemilu Serentak

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi.

Firman Soebagyo anggota DPR dari fraksi Partai Golkar mengatakan, Pemilu 17 April 2019 telah usai dan semua penyelenggaraannya telah berjalan dengan tertib,aman dan damai.

Menurut Firman sebagai bangsa yang besar, masyarakat patut menyampaikan rasa terima kasih kepada penyelenggara Pemilu yakni KPU, Bawaslu, Polri dan TNI yang bertugas untuk pengamanan.

“Walaupun dengan keterbatasan waktu dan padatnya agenda yang harus dilakukan penyelenggara, Alhamdulillah, Pemilu telah terselenggara lancar, aman dan damai,” ujar Firman di Jakarta, Sabtu (27/4/2019).

Kata dia, tidak seperti yang diprediksi banyak orang sebelumnya bahwa pemilu akan terjadi kekacauan, keributan dan lain sebagainya.

“Kita bangsa yang besar patut bersyukur dan menghargai karena ternyata bangsa ini sudah menyadari dan memahami apa arti demokrasi dan apa maksud dan tujuan Pemilu ini,” jelasnya.

Firman juga menyadari bahwa dalam penyelenggaraan pemilu 2019 ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Namun secara umum masyarakat harus jujur bahwa penyelanggaraan Pemilu sudah berjalan dengan lancar, walaupun banyak menelan korban baik yang sakit maupun yang meninggal akibat kelelahan dalam menjalankan tugas yang berat ini.

“Marilah kita semua berbesar jiwa dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan ini ke depan dapat kita perbaiki dan sempurnakan bersama baik dari sisi regulasi dan penyelenggaraannya,” Tegas Firman.

Firman menegaskan, tidak ada segala seuatu yang sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Allah.

“Kami sebagai elemen politik juga menghimbau kepada tokoh masyarakat hendaknya semua besabar menunggu perhitungan dan pengumuman resmi dari KPU yang telah diberikan mandat oleh UU sebagai penyelenggara Pemilu yang baru saja diselenggarakan ini,” kata Firman.

Menurut dia, warga masyarakat tidak perlu saling memprovokasi melalui penyebaran-penyebaran baik video dan Youtube yang saling memprovokasi satu dengan yang lain yang justru akan dapat memecah belah persatuan, kesatuan dan keutuhan bagsa ini.

“Mari kita saling meghormati dan menghargai perbedaan karena inilah esensi demokrasi adalah kalau ada perbedaan dan kalau tidak ada perbedaan itu namanya otoriter dan kita akan kembali seperti masa lalu,” ujarnya.

Kata Firman, bangsa ini harus maju jauh menatap ke depan, bukan berjalan mundur.

“Tantangan kita sebagai bangsa semakin besar dan konsekuensi dari globalisasi politik dan ekonomi. Kemajuan teknologi membuat dunia ini serasa semakin sempit,semakin terbukanya informasi, sehingga kalau kita tidak hati-hati dan waspada kita akan terbawa arus kegelapan dan kesalahpahaman yang fatal dan merugikan kita sendiri,” jelas Firman.

Dia mengajak masyarakat untuk menegakkan kedaulatan bangsa melalui Pemilu yang telah berjalan.

“Mari kita tegakkan kedaulatan kita sebagai bangsa yang besar melalui Pemilu yang sudah berjalan dengan baik walaupun masih belum sempurna. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai kerja keras dan hasil perjuangannya sendiri. Saya yakin kita bisa,” pungkas Firman.(faz/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs