Sabtu, 23 November 2024

Ikatan Apoteker Mengklaim Stok Masker di Jatim Aman, Harganya Naik Biasa Saja

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Pegawai apotek mengenakan masker saat melayani konsumen. Foto: Antara/FB Anggoro

Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Timur mengklaim, stok masker di apotek-apotek yang ada di kabupaten/kota masih tersedia dengan aman. Harganya memang naik, tetapi biasa-biasa saja.

“Sampai sekarang tidak ada yang menyatakan terbatas. Saya masih biasa, kok. Masih order dan dapat. Ya, biasa,” kata Abdul Rahem Ketua IAI Jatim, pemilik salah satu apotek di Surabaya, Rabu (4/3/2020).

Dia mengatakan, sejatinya apotek menjual masker hanya untuk kebutuhan-kebutuhan rutin saja, yang jumlahnya memang tidak terlalu banyak. Bukan untuk dijual lagi, apalagi untuk ditimbun.

“Enggak begitu. Saya sendiri, masker di apotek saya, tidak pernah saya jual partai besar. Saya kira persediaan di apotek-apotek Jatim aman, tapi tidak dijual secara partai,” ujarnya.

Pasca-pengumuman kasus positif COVID-19 di Indonesia, harga masker di pasaran, terutama di sejumlah lokasi di Jakarta melonjak cukup drastis. Ini juga terjadi ketika corona merebak di Wuhan.

Rahem mengakui, saat ini di Jawa Timur, harga masker dari pedagang besar farmasi (PBF) memang mengalami perubahan, namun menurutnya perubahan harga itu wajar-wajar saja.

“Saya punya apotek, kebetulan istri saya juga apoteker, teman-teman saya juga. Saya tidak sampai berkali-kali lipat,” ujarnya. “Memang ada perubahan (harga), tetapi tidak sampai 100 persen. Wajar-wajar saja.”

Sebelumnya, Ketua IAI Jatim itu menyatakan, dia sudah mengimbau seluruh apoteker di Jawa Timur agar tetap menjual masker secara eceran saja, dengan harga normal Rp1.000-Rp2.000 per lembar.

Sementara itu, secara umum Dinas Kesehatan Jatim mengakui, semenjak merebaknya virus corona, persediaan masker di luar yang ada di fasilitas kesehatan memang relatif terbatas.

Herlin Ferliana Ketua Dinkes Jatim yang menyatakan itu. Penyebabnya, karena sebelum adanya kasus corona di Indonesia banyak permintaan masker dengan jumlah besar dari negara lain.

Sedangkan soal harga, salah satu pemilik apoteker di kawasan Pagesangan Surabaya beberapa waktu lalu menyatakan, sejak merebaknya kasus corona ada peningkatan berkali-kali lipat dari PBF.

Menurut pemilik apotek itu, harga masker biasa (bukan jenis N95) yang tadinya tidak lebih dari Rp20 ribu per boks isi 50 lembar, terakhir kali dia mendapat tawaran harganya sudah Rp175 per boks.

Sementara harga masker kualitas menengah yang tadinya tidak sampai Rp30 ribu per boks isi 50 lembar, ditawarkan dengan harga mencapai Rp300 ribu. Dia pun memutuskan tidak lagi main (menjual) masker.(den/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs