Jumat, 22 November 2024

Dinkes: Stok Masker di Jatim Relatif Sangat Terbatas

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Foto : Iping suarasurabaya.net

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur mengakui, persediaan masker di Jawa Timur sejak merebaknya virus corona (COVID-19) relatif terbatas. Dinkes Jatim akan memastikan di rumah sakit tetap ada.

“Ini teori pasar, ya. Produksi masker sebelumnya berlebih-lebih. Tapi karena permintaan besar. Dari luar negeri minta kiriman dari sini, jumlahnya relatif terbatas,” ujar Herlin Ferliana Kepala Dinkes Jatim, Senin (2/3/2020).

“Rumah sakit kami kawal supaya tetap ada. Tetap aman. Tapi yang diluar, memang tidak sebanyak tahun-tahun sebelum ada corona. Maka saran kami, yang sakit saja, yang sehat tidak usah (pakai masker),” kata Herlin.

Dinkes Jatim sebagai bagian dari Pemprov Jatim, kata Herlin, perlu menjaga efektivitas. Kalau tidak efektif, penggelontoran masker untuk masyarakat dia sayangkan. Menurut teori, kata dia, itu tidak efektif.

“Kalau untuk pencegahan, menurut teori kurang efektif. Jadi lebih baik yang sakit saja, yang bisa menularkan melalui droplet, yang perlu ditutup (dengan masker),” ujarnya.

Tyas Susiawati seorang apoteker pemilik sebuah apotek di kawasan Pagesangan Surabaya mengatakan, sejak merebaknya virus corona dia tidak lagi menjual masker karena harganya mahal.

Kalau sebelumnya harga masker kualitas biasa dia beli dengan harga kurang dari Rp20 ribu per kotak isi 50 lembar masker, sekarang ditawarkan dengan harga Rp175 ribu per kotak.

Lain lagi dengan masker kualitas lebih bagus yang biasanya harganya di bawah Rp30 ribu per kotak isi 50 lembar, terakhir kali ada yang menawarkan kepadanya dengan harga hampir Rp300 ribu.

“Saya bilang, saya sudah tidak main lagi di situ. Ya karena memang harganya yang sudah berapa kali lipat itu naiknya? Intinya saya sudah tidak lagi mengulak masker,” ujarnya.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs