Sabtu, 23 November 2024

Ada 10 Kasus Corona di Jatim dalam Pengawasan Balitbangkes, Dinkes: Itu Sudah Lama

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi Corona. Grafis: Purnama suarasurabaya.net

Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) mendata, dari 136 kasus virus corona (COVID-19) yang spesimennya diperiksa, 10 di antaranya dari Jawa Timur.

Data pemutakhiran Balitbangkes sampai 27 Februari 2020 pukul 18.00 WIB yang diterima suarasurabaya.net menunjukkan detail jumlah kasus yang diawasi per provinsi.

Dari 136 kasus yang diawasi, provinsi dengan jumlah kasus terbanyak yang spesimennya dikirim ke Laboratorium Balitbangkes adalah DKI Jakarta. Tercatat ada 35 kasus.

Selain Jakarta, Bali menjadi provinsi kedua dengan jumlah kasus terbanyak yang telah mengirimkan 21 spesimen hasil pemeriksaan kasus dugaan virus corona di rumah sakit yang ada di Pulau Dewata.

Selain itu, Jawa Tengah ada pada posisi ketiga terbanyak kasus dalam pengawasan, karena mengirimkan 13 spesimen. Lalu ada Jawa Barat dan Kepulauan Riau masing-masing provinsi mengirimkan 11 spesimen.

Jawa Timur ada di urutan berikutnya. Ada 10 kasus dalam pengawasan yang spesimennya diperiksa di Laboratorium Balitbangkes. Setelah jatim ada Sulawesi Utara, Yogyakarta, dan lainnya masing-masing di bawah 10 kasus.

Jumlah 136 kasus yang spesimennya diperiksa Balitbangkes itu tersebar di 44 rumah sakit yang ada di 22 provinsi di Indonesia. Dalam laporan Balitbangkes itu memang dinyatakan, seluruhnya sudah diperiksa dan hasilnya negatif.

Herlin Ferliana Kepala Dinas Kesehatan Jatim menegaskan, sampai hari ini belum ada satupun masyarakat Jawa Timur positif terjangkit COVID-19 meski Jatim mengirimkan sejumlah spesimen.

“Memang ada beberapa orang yang datang dari luar negeri, ada riwayat dari negara daerah terjangkit disertai panas, batuk, dan sesak. Maka kami rawat dengan ekstra, di ruang isolasi untuk pencegahan,” ujarnya di Surabaya, Senin (2/3/2020).

“Di ruang isolasi itu kami periksa laboratoriumnya, kami periksa rontgen-nya, kami lakukan swab-nya. Nah, Swab itu hanya satu yang bisa melaksanakan, cuma Laboratorium Balitbangkes Jakarta, sudah kami kirim,” ujarnya.

Dia juga menegaskan kembali, semua hasil pemeriksaan spesimen yang dikirim ke Balitbangkes hasilnya negatif. Sehingga dia menyatakan, Jatim masih aman, tidak ada satu orang yang dinyatakan positif corona.

“Jadi 10 spesimen itu kejadiannya sudah lama. Itu mungkin dari laporan yang kami periksa. Sekarang tidak ada perawatan orang yang dicurigai, karena sudah selesai masa inkubasinya. Dua kali masa inkubasi 14 hari,” ujarnya.

Dalam upaya pengawasan dan antisipasi orang yang kemungkinan bersinggungan dengan negara terjangkit, Pemprov Jatim berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya.

Salah satunya dengan terus melakukan prosedur tetap pengawasan dengan alat body thermal scanner di Bandara Internasional Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Selain itu, KKP bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jatim juga menerapkan pengawasan melalui kartu peringatan kesehatan (health alert card/HAC) untuk penumpang pesawat atau kapal yang memiliki riwayat ke negara terjangkit.

Sampai 11 Februari lalu, Dinkes Jatim mencatat sudah ada sebanyak 37.795 HAC yang dikeluarkan KKP yang selanjutnya dalam pengawasan Dinkes Jatim melalui laporan yang masuk dari fasilitas kesehatan sampai ke tingkat Puskesmas.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs