Polda Jatim mengirimkan tim guna mengidentifikasi penyebab ambruknya sejumlah ruko di Jember, Senin (2/3/2020). Ini disampaikan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan Direskrimsus Polda Jatim di Mapolda Jatim.
“Saya turunkan satu tim. Nanti bekerja sama dengan Polres setempat untuk assessment terhadap kondisi fisiknya,” kata Gidion.
Dia mengatakan, tim itu nantinya akan bekerja sama dengan polres setempat untuk menelusuri berbagai kemungkinan penyebab ambruknya ruko. Mengingat, bangunan tersebut termasuk bangunan lama yang mungkin saja terjadi pengeroposan di dalamnya.
“Itu kan bangunan lama ya. Bangunan lama yang tidak dipakai kembali, ada ruko hingga aset pemerintah daerah yang sudah lama tidak digunakan dan sengaja dikosongkan,” ujarnya.
“Nah, itu kemungkinan apakah di dalamnya ada informasi pengeroposan di dalam atau ada bangunan lain yang berdampak ke situ. Nanti kita lihat,” tambahnya.
Sebelumnya, sejumlah ruko di Jember ambruk akibat Jalan Sultan Agung di Kabupaten Jember, Jawa Timur ambles atau mengalami penurunan tanah sepanjang sekitar 94 meter dan lebar sekitar 10 meter.
“Ada 10 rumah toko ikut terbawa longsor dan beberapa rumah toko lainnya juga berpotensi rawan ambruk,” kata Heru Widagdo Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, dilansir Antara.
Menurutnya, curah hujan yang tinggi pada awal tahun 2019 menyebabkan terjadi retakan dan penurunan tanah di bantaran aliran Kali Jompo, tepatnya di Jalan Sultan Agung. Karena curah hujan tinggi itu, membuat bantaran aliran sungai tersebut tergerus.
“Akibat tingginya curah hujan yang menyebabkan bantaran aliran Kali (Sungai) Jompo yang berada di bawah jalan tersebut tergerus dan pada pagi tadi pukul 03.45 WIB terjadi retakan dan penurunan tanah (ambles) di Jalan Sultan Agung Jember disertai longsor,” tuturnya.
Ia menjelaskan, dampak tersebut menyebabkan tanah sepanjang sekitar 94 meter dan lebar sekitar 10 meter mengalami retakan dan penurunan tanah. Kemudian jalan sepanjang 43 meter dan lebar sekitar 10 meter longsor menutup aliran sungai.
Selain itu, 10 rumah toko ikut terbawa longsor, jaringan pipa PDAM putus, jaringan PLN putus, dan jaringan juga Telkom putus.
“BPBD Jember merekomendasikan untuk pengosongan sisa ruko yang terdampak yang masih berpenghuni, kemudian sesegera mungkin penanganan agar tidak menghambat aliran sungai, serta perbaikan jaringan PDAM, PLN dan Telkom yang rusak,” katanya. (ang/iss/ipg)