Sabtu, 23 November 2024

Munas PRSSNI ke XV Harus Bisa Membawa Dunia Radio ke Era Konvergensi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Errol Jonathans Direktur Utama Suara Surabaya Media di sela-sela Munas PRSSNI ke XV di Hotel El Royale, Jakarta Utara, Senin (29/4/2019). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Dalam Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) ke XV, Suara Surabaya Media sangat menginginkan tema Munas ini yaitu Transformasi di dalam industri radio harus yang dikedepankan.

“Jadi, selain Munas ini memikirkan tentang organisasinya sendiri bagaimana membuat organisasi ini bisa mengantisipasi perkembangan jaman, tetapi yang terpenting juga adalah anggota-anggota PRSSNI yaitu radio-radio swasta ini juga menemukan jalan yang terbaik bagaimana mereka bisa eksis ke depan,” ujar Errol Jonathans Direktur Utama Suara Surabaya Media di sela-sela Munas PRSSNI ke XV di Hotel El Royale, Jakarta Utara, Senin (29/4/2019).

Untuk itu, kata Errol, sangat dibutuhkan informasi dan kompetensi untuk bisa bersinergi dengan teknologi baru.

“Kalau orang sekarang bilang kita memasuki revolusi industri 4.0, tetapi buat saya sudah dalam dunia keradioan yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk berkonvergensi, terutama konvergensi dengan internet atau konvergensi dengan media sosial,” jelasnya.

Intinya, menurut Errol, adalah terjadinya kolaborasi dan integrasi antara radio siaran dengan dunia digital.

Mengenai banyak radio di daerah-daerah yang sedikit kesulitan mengikuti era digital dan konvergensi, termasuk pemasukan iklan, kata Errol, sebetulnya PRSSNI lebih banyak akan membantu dalam kaitan dengan regulasi perizinan dan sebagainya.Tetapi tentu saja PRSSNI ini sendiri juga wajib untuk membantu bagaimana radio-radio anggota ini menemukan kiat-kiat, misalnya dengan pelatihan-pelatihan atau dengan seminar dan sebagainya.

Yang intinya, menurut Errol, adalah memberdayakan para anggotanya agar mereka itu tahu bagaimana harus melangkah bagaimana mereka keluar dari problem-problem yang mereka alami sekarang.

“Memang fakta memperlihatkan ada dua hal yang paling krusial hari ini adalah masalah bisnis yang terkait dengan periklanan-periklanan dan semakin menurun dan perkara sumber daya manusia,” tegasnya.

Jadi, kata dia, dua hal ini yang wajib menjadi perhatian dari PRSSNI supaya dengan SDM yang kuat kemudian kemampuan beradaptasi dengan teknologi juga, ini bisa menumbuhkan kembali bisnis dan memperbesar industri radio.

Soal Radio yang bersaing dengan media online dan televisi, Errol menegaskan kalau radio tidak bisa dibunuh atu dimatikan oleh siapapun kecuali orang radio sendiri.

“Radio tidak bisa dimatikan oleh siapapun. Menurut pendapat saya, yang bisa mematikan radio adalah orang-orang radio sendiri. Artinya, dalam peta persaingan media radio sampai dengan saat ini masih eksis karena karakteristik suaranya sendiri tidak bisa digantikan oleh media apapun. Sekarang tinggal bagaimana teman-teman radio ini betul-betul bisa menguatkan kekuatan karakteristiknya itu dan kemudian bagaimana mereka bisa memanfaatkan teknologi baru untuk memudahkan komunikasi ke generasi millennial,” ujarnya.

Jadi,kata Errol, generasi yang akan datang ini sudah membutuhkan Radio baru yang tidak semata-mata hanya suara tetapi bagaimana juga radio bisa tampil dalam konsep visual.

Berbicara soal pemilihan Ketua Umum PRSSNI yang baru nanti, Errol mengaku belum punya gambaran, karena sejauh ini belum ada informasi siapa yang akan maju.

“Ini yang menjadi tantangan sekarang, pertanyaannya siapa yang bersedia jadi ketua umum? Nah sampai sekarang ini belum ada gambaran apapun, belum ada informasi siapa yang berminat. Karena terus terang saja untuk jadi ketua PRSSNI cukup berat, sebab jumlah anggotanya yang besar dan ini mewakili seluruh Indonesia. Jadi sampai dengan saat ini saya masih belum punya gambaran kira-kira siapa yang bersedia untuk memimpin organisasi ini ke depan,” pungkas Errol.(faz/tin/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs