Jumat, 31 Januari 2025

Banyaknya Sampah dan Penyempitan Saluran Perlambat Proses Surutnya Banjir di Surabaya

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Kondisi banjir yang menggenangi Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Senin (29/4/2019) sore. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Akibat banyaknya sampah yang memenuhi saluran air ditambah penyempitan lahan kosong menjadi faktor sulitnya banjir di beberapa titik di Surabaya segera surut. Hal ini disampaikan Samsul Hariadi Kepala Bidang Pematusan Dinas PU Bina Marga Surabaya kepada Radio Suara Surabaya.

“Teman-teman menelusuri saluran air ternyata banyak sampah, jadi pompanya (penyedot air, red) jalan 2-3 menit sudah mati kehabisan air, padahal air (banjir, red) masih tinggi, ternyata crossing banyak sampah,” kata Samsul, Senin (29/4/2019).

Jenis-jenis sampah yang ada di saluran air beragam, mulai dari dedaunan sampai sampah plastik. Bahkan tidak sedikit botol-botol pastik yang menghambat kinerja pompa penyedot air.

Selain sampah, semakin menyempitnya lahan kosong juga semakin mempersulit proses penyusutan genangan banjir, salah satunya di Pucang Anom.

“Kalau di Pucang dan sekitarnya, salurannya yang harus dinormalisasi. Penyempitan lahan kosong sehingga tidak ada saluran terbuka. Kita juga tidak bisa memantau pembangunan karena pembangunan drainase kalah cepat dengan pembangunan perumahan,” imbuhnya.

Tidak hanya di Pucang Anom, di daerah Ngagel Jaya pun juga memiliki kendala yang sama, yakni banyaknya saluran yang awalnya terbuka, saat ini tertutup oleh pemukiman warga.

Sehingga, langkah yang akan dilakukan salah satunya adalah mengembalikan kapasitas saluran air seperti semula.

“Kalau bisa dikeruk ya dikeruk. Kalau tidak bisa, ya dilebarkan. Kalau tidak bisa lagi kita akan melihat kepemilikan dari teman-teman yang menutup saluran-saluran itu, karena banyak (saluran) yang ditutup, kita jadi sulit membersihkannya (sampah),” tambah Samsul.

Saat ini, menurut penuturan Samsul, beberapa titik banjir yang mulai surut diantaranya di daerah pusat kota, Pucang Anom dan Barata Jaya, serta beberapa wilayah protokol. Sedangkan banjir di sekitar SMPN 14 atau di Jalan Rejosari kemungkinan besok baru bisa menyusut genangannya. Begitu juga dengan banjir di wilayah Benowo yang masih terkendala pembangunan box culvert.

“Kalau di Benowo terkendala box culvert. Sama dengan di SMP 14 Rejosari, agak lama. Maaf untuk masyarakat semua. Mungkin besok karena air belum connect sama salurannya karena pembangunan (saluran, red) belum selesai,” kata Samsul.

Meski begitu, pihaknya mengaku masih akan berusaha untuk memaksimalkan pompa yang ada agar jika hujan deras terjadi, air sudah dapat langsung dialirkan ke laut.(tin/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 31 Januari 2025
29o
Kurs