Jumat, 22 November 2024

Penderita DBD di Surabaya Turun, Gerakan PSN Dinilai Efektif

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Kerja Jumantik saat meneliti jentik nyamuk di rumah-rumah warga. Foto : Istimewa.

Penderita penyakit demam berdarah (DBD) di Surabaya cenderung turun. Pemerintah Kota Surabaya meyakini gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan mulai awal musim hujan memberi dampak positif.

Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengatakan, sampai dengan Februari tahun 2020, jumlah warga yang terkena DBD turun dibanding pada Februari 2019 lalu.

“Februari tahun lalu terdapat 48 warga yang terjangkit penyakit tersebut. Di Februari tahun ini ada 4 warga yang kena DBD. Jadi penurunannya banyak,” kata Feny sapaan akrab Febria Rachmanita, Jumat (28/2/2020).

Feny menjelaskan, pemberantasan nyamuk secara serentak lewat gerakan PSN merupakan salah satu cara efektif untuk menekan angka penderita penyakit DBD. Sebab dalam gerakan itu, semua sektor terlibat. Mulai Ibu Mantik (Ibu-ibu Pemantau Jentik), Ketua RT/RW, pelajar, guru, camat, lurah hingga jajaran kepolisian dan TNI juga terlibat.

“Semua stakeholder kami libatkan. Upaya dilakukan rutin satu minggu sekali di rumah-rumah warga dan sekolah,” ujar dia.

Selama kegiatan berlangsung, kata Feny, bu mantik mengajak pemilik rumah atau bangunan bersama-sama memeriksa dan membersihkan tempat yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk. Seperti bak air, tatakan pot bunga, vas bunga, dispenser, tempat minum burung, bak mandi dan lain-lain.

“Nah hasil dari pemantauan ini dicatat dan dilaporkan di kecamatan. Ini kami jadikan bahan evaluasi kegiatan pengendalian DBD,” katanya.

Menurut Feny, semua itu dilakukan Pemkot Surabaya agar masyarakat dapat saling menjaga dan meningkatkan kewaspadaannya terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit DBD.

“Kami terus membudayakan PSN 3M plus (menguras, menutup, dan mendaur ulang),” katanya. (bid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs