Andi Alamsyah Sekjen Perhimpunan Penyelenggaraan Umrah dan Haji (PPUH) Jatim menyesalkan penghentian sementara visa bepergian ke Arab Saudi mulai hari ini. Menurutnya, keputusan pemerintah Arab Saudi tergesa-gesa, karena belum ada suspect di sana.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Keputusan pemerintah Arab Saudi tergesa-gesa, padahal belum ada suspect di sana. Tapi kami menghormati karena itu hak mereka,” ujar Andi kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (21/2/2020).
Andi berharap seluruh jamaah umrah agar bersabar dengan kondisi ini. Menurutnya, seluruh asosiasi penyelenggara haji dan umroh akan mendata dan memprioritaskan jamaah.
“Begitu situasi normal kami akan berangkatkan. Ini penundaan sementara. Kami berharap jamaah tidak refund. Semoga ini benar info yang saya dapat maksimal dua minggu. Bisa jadi benar ada karantina dua minggu di sana,” katanya.
Andi menceritakan kalau ada 19 jamah umrah yang ikut bersama Safira Travel akhirnya dikembalikan lagi ke Surabaya setelah sempat terbang dan transit di bandara Singapura.
“Tadi ada 19 jamaah dari Safira yang berangkat. Kami sudah konfirmasi ke Singapura Airline kalau ada surat edaran dari Arab Saudi, mereka menjawab kalau bekerja berdasarkan sistem. Akhirnya kami ambil tiketnya, dan berangkat jam 10.00 WIB. Akhirnya setelah berangkat, Singapur Airline mengkonfirmasi kalau akan dikebalikan lagi ke Surabaya,” katanya.
Andi yang juga CEO Shafira Tour and travel mengatakan akan menata ulang jadwal pemberangkatan calon jamaah umrah dua minggu ke depan.
“Kebetulan bulan Maret itu bulannya Shafira. Ada 2000 orang yang harus kita pikirkan ini,” katanya. (bid/rst)