Memasuki hari ke-34, Banjir di Desa Kedungbanteng dan Banjarasri Kecamatang Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo belum juga surut. Bahkan, Selasa (25/2/2020) banjir semakin tinggi.
Pantauan suarasurabaya.net, jalan utama yang menuju KUD Kedungbanteng terendam 60 centimeter. Rumah-rumah warga di RT 3, 5, dan 6 juga terendam. Lalu di Banjarasri juga sama, tiga RT masih terendam banjir.
Lima hari ini dapur umum didirikan untuk mencukupi kebutuhan makanan para warga tiga kali sehari. Posko kesehatan yang ada di Balai Desa Kedungbanteng juga tampak sibuk melayani pemeriksaan warga yang mengeluhkan sakit gatal.
M Yasin Pejabat Kepala Desa (Pj Kades) Kedungbanteng mengatakan, penanganan jangka pendek terus dilakukan dengan pengerahan pompa di beberapa titik alur Afvoer Kedungbanteng hingga ke Kedungpeluk. Namun, langkah itu tak signifikan mempercepat surutnya banjir. Ditambah lagi hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir ini, membuat seluruh sungai penuh.
“Airnya balik lagi. Luberan dari barat mengarah ke timur ke Desa Kedungbanteng,” katanya di lokasi.
Menurut Yasin, memang harus segera membangun tanggul di sepanjang Afvoer Kedungbanteng (blok Jambe) tepatnya di depan sumur pengeboran minyak baru milik PT Minarak Lapindo mengarah ke utara.
“Sebab tanggul sungai di situ sudah tidak bisa menahan air. Butuh normalisasi dan peninggian tanggul, agar sungai afvoer itu bisa berfungsi baik,” ujarnya usai menyusuri sungai. (bid/iss)