Jumat, 22 November 2024

Belajar Coding dan Ilmu Komputer Sejak Dini

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Sejumlah anak mempelajari coding atau bahasa pemrograman sejak dini di Coding Bee Academy, sekolah coding untuk anak usia 5-17 tahun. Foto: Istimewa

Generasi muda di era industri 4.0 perlu membekali diri dengan keahlian di bidang ilmu komputer. Salah satunya kemampuan coding (penyandian/bahasa pemrograman).

Coding Bee Academy sekolah coding khusus anak usia 5-17 tahun resmi membuka cabang pertamanya di Kota Surabaya untuk memfasilitasi kebutuhan pembelajaran bagi masyarakat Jawa Timur.

Eko Haripin Founder Coding Bee Academy mengklaim, saat ini ilmu komputer sudah menjadi standar baru dalam kurikulum internasional. Termasuk pelajaran dasar-dasar coding.

Menurutnya, ilmu komputer dapat menumbuhkan cara berpikir praktis, sistematis, kritis, dan kreatif untuk menjadikan karya digital sebagai sebuah solusi mengatasi isu sosial di masyarakat.

Coding menjadi bagian tak terpisahkan dari ilmu komputer. Melalui coding, aplikasi apapun untuk meringankan pekerjaan, hiburan, bahkan mengatasi masalah sosial, bisa dibuat.

“Karena itu, pelajaran ini perlu diterapkan sejak usia dini, terutama untuk generasi alpha. Sehingga mereka bisa bikin gim dengan bahasa pemrograman yang berlaku universal,” katanya, Sabtu (15/2/2020).

Mempelajari coding, kata dia, sama dengan belajar bahasa. Bedanya, kalau bahasa menghasilkan komunikasi yang efektif untuk mencapai tujuan, coding menghasilkan peranti lunak.

“Dengan belajar coding, anak-anak jadi lebih peka atas permasalahan di sekitarnya dan bagaimana aplikasi itu menjadi sebuah solusi. Mereka pun tidak lagi jadi konsumen tetapi pencipta teknologi,” ujarnya.

Coding Bee Academy adalah partner resmi Code.org organisasi nirlaba yang
didedikasikan untuk memperkenalkan kurikulum computer science kepada anak-anak sejak usia dini.

Sekolah ini memulai langkahnya dari Jakarta, mengaplikasikan K12 CS Frameworks, kurikulum computer science di Amerika Serikat, yang dirancang untuk mengenalkan ilmu komputer sejak dini.

Husen Halim, pengelola Coding Bee Academy di Surabaya mengatakan, sekolahnya menawarkan tiga tingkatan basic, intermediate, dan advance dengan metode pembelajaran tidak membosankan.

“Metode yang kami terapkan berkonsep fun dan exciting yang kami adaptasi dari Amerika Serikat dan Inggris. Sehingga belajar coding tidak lagi sulit dan membosankan,” ujarnya.

Dia mengklaim, lebih dari 80 sekolah nasional dan internasional di Indonesia bergabung dengan Coding Bee Academy untuk menerapkan coding sebagai materi ekstrakurikuler, mata pelajaran, maupun workshop.

Beberapa sekolah itu antara lain Al-Azhar, BPK Penabur, IPEKA, Nasional High Jakarta School, Raffles Christian School, Singapore Intercultural School dan lainnya.

Coding Bee Academy sekarang sudah mempunyai lebih dari 2000 murid yang aktif dan lebih dari 20.000 aplikasi maupun software yang sudah dihasilkan dari program ini.(den/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs