Sabtu, 23 November 2024

Badan Otoritas Pariwisata Maori Bahas Pariwisata dengan Delegasi Dewan Pertimbangan Presiden RI

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Tantowi Yahya Duta Besar RI di Ruang Bali, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington. Foto: Istimewa

Delegasi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) melakukan kunjungan ke Selandia Baru dan melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa pelaku industri termasuk UMKM di negeri ini. Beberapa yang dikunjungi diantaranya tempat penyembelihan hewan halal Taylor Preston, Food and Grocery Council (FGC) dan Wellington on a Plate (WOAP).

Delegasi juga melakukan pertemuan dengan NZ Maori Tourism, Trade Aid, Business and Economic Research serta meninjau perkebunan buah organic terbesar di Selandia Baru, John Bostock, tempat banyak Pekerja Migran Indonesia bekerja sebagai pemetik buah musiman dan melihat budaya Maori.

Bertempat di Ruang Bali, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington, 19 orang Delegasi Wantimpres dipimpin Sidarto Danusubroto dan Puteri Kuswisnuwardani melakukan pertemuan dengan perwakilan dari sektor Pariwisata Selandia Baru yang diwakili oleh NZ Maori Tourism dan Victoria University of Wellington yang mewakili NZ Tourism Autearoa. Chief Advisor NZ Maori Tourism, Hoki-mai Chong, Director Regions NZ Maori Tourism, John Doorbar dan Aprof of Tourism Management, Dr Christian Schott, dari Universitas Victoria Wellington menjelaskan dan berbagi informasi tentang pariwisata Selandia Baru dari berbagai aspek seperti pemasaran, lingkungan, masyarakat adat, promosi dan lainnya.

Tantowi Yahya Duta Besar RI untuk Selandia Baru dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa Selandia Baru merupakan salah satu negara yang memiliki sektor pariwisata yang maju dan bahkan pariwisata menjadi salah satu sumber utama pendapatan negara.

“Meski demikian alam dan budayanya tetap terjaga. Disisi inilah suku Maori sebagai penduduk asli yang sangat menghormati alam dan tradisi banyak berperan,” ujar Tantowi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/2/2020).

Hoki-mai Chong dan John Doorbar menjelaskan bahwa meski dibiayai oleh pemerintah, NZ Maori Tourism adalah organisasi independen dan dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah. Pariwisata bagi Pemerintah Selandia Baru meski menjadi salah satu motor utama ekonomi, tetap tidak boleh merusak lingkungan. Kemajuan industri pariwisata harus selaras dengan kebersihan dan keseimbangan alam.

Sementara itu, Christian Schott yang dalam kesempatan mewakili NZ Tourism Autearo dalam paparannya menyampaikan, bahwa saat ini jumlah turis yang datang ke Selandia Baru hampir mencapai 4 juta jiwa dan jumlah tersebut sangat mempengaruhi GDP Selandia Baru. Untuk mendapatkan turis sejumlah itu, Pemerintah Selandia Baru mengalokasikan dana sebesar NZD 300 juta setiap tahunya untuk promosi pariwisatanya.

Menurut dia, saat ini strategi pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata adalah bukan hanya menambah jumlah turis akan tetapi juga memperpanjang masa berkunjungnya. Disinilah kreativitas dan inovasi dibutuhkan. Saat ini pasar wisata terbesar Selandia Baru adalah Australia diikuti Tiongkok dan Eropa.(faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs