Banjir yang melanda Desa Banjarasri dan Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin selama sebulan ini belum juga surut. Semua sungai meluber, sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kesulitan menyurutkan genangan.
Dwijo Prawiro Kepala BPBD Sidoarjo mengatakan, prioritas penyedotan air difokuskan di SMPN 2 Tanggulangin yang berada di Desa Kedungbanteng.
Di sekolah ini, petugas BPBD harus memompa air disedot ke tangki, lalu dibuang ke Sungai Penatar Sewu yang jaraknya 1 kilometer dari lokasi. Hal itu dilakukan karena seluruh sungai di sekitar Desa itu penuh atau meluber.
“Kita percepat menguras air karena kalau dipompa ke sungai di sekitar sini sudah penuh. Sungai meluber semua di sini. Akhirnya kami buang ke sungai Penatar Sewu Tanggulangin. Jaraknya 1 Kilometer dari SMP 2,” ujar Dwijo kepada suarasurabaya.net, Rabu (12/2/2020).
Dwijo mengatakan, sejak pukul 17.00 WIB sudah 13 kali truk tangki mondar-mandir membuang air hasil penyedotan banjir di SMPN 2.
“Kami memprioritaskan fasilitas pendidikan ini. Selain itu tim kami juga membantu beberapa bencana hari ini di Sidoarjo. Seperti anak tenggelam di Kali Pucang dan beberapa pohon tumbang hari ini,” katanya. (bid/tin/rst)