Sabtu, 23 November 2024

Flyer Eri Cahyadi Bertebaran, Politisi PKB Minta Eri Bersikap Jantan

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Mahfudz politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Anggota Komisi B DPRD Surabaya saat menunjukkan Flyer berisi profil Eri Cahyadi Kepala Bappeko. Foto: Istimewa.

Mahfudz politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai beredarnya flyer Eri Cahyadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya yang diduga terkait Pilwali 2020 sebagai tindakan yang tidak etis karena Eri masih menyandang status aparatur sipil negara (ASN).

Mahfudz mengaku pihaknya menemukan selebaran di kawasan Gubeng Surabaya yang menjadi salah satu dapilnya. Menurutnya, selebaran itu banyak diterima oleh puluhan masyarakat.

Dia juga menunjukkan satu lembar selebaran bewarna merah dengan berisi foto Eri Cahyadi berdiri di samping Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.

Selebaran itu berisikan profil Eri Cahyadi selama menjalani karir sebagai seorang ASN. Di belakang flyer bolak-balik itu juga berisi program-program kerja yang dikerjakan Eri selama jabatannya di Pemerintahan Kota Surabaya.

“Selebaran juga berisi seolah menyamakan antara Eri Cahyadi dengan Tri Rismawahini Wali Kota Surabaya,” kata Mahfudz kepada wartawan di DPRD Surabaya Jl Yos Sudarso, Selasa (11/2/2020).

Menurut Anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya ini, Eri harus bersikap jantan. Jangan lagi berkilah bahwa dirinya berminat mencalonkan diri dalam Pilwali Surabaya 2020.

“Ini sudah gak etis. Saya minta Eri cahyadi bersikap Jantan. Kalau mau maju ya maju monggo. Kalau enggak ya enggak. Alasannya dia selalu sama, tidak mengakui,” kata Mahfudz.

Mahfudz menilai, Eri Cahyadi sebaiknya melepas jabatannya atau mengundurkan diri dari status ASN kalau memang berniat ke Pilwali 2020.

“Selama ini dia ke mana pun atas nama Bappeko. ASN gak boleh. Kita gak khawatir apa-apa. Tapi dia ke mana-mana melekat atribut ASN-nya dan membawa nama Bappeko otomatis pakai fasilitas negara pakai dana APBD. Kan haram hukumnya itu,” katanya.

Menurut pria yang juga anggota Komisi B DPRD ini, tindakan Eri Cahyadi tidaklah etis karena posisinya masih ASN.

“Sudahlah kalau mau mencalonkan harus segera copot status ASN dan tidak lagi memanfaatkan fasilitas negara. Tidak usah menyebar flyer-flyer lagi secara diam-diam,” katanya.

Sekadar diketahui, beberapa bulan ini memang tengah marak beberapa spanduk dukungan untuk Eri Cahyadi yang dipasang relawan warga Surabaya. Beberapa diantaranya bahkan sudah mendeklarasikan Eri Cahyadi untuk maju di Pilwali Surabaya 2020. Namun, sejauh ini Eri Cahyadi masih bungkam ketika ditanya terkait running Pilwali Surabaya. (bid/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs