Musim hujan menjadi salah satu kendala untuk melakukan percepatan rekondisi jalan pasca pengerjaan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Jalan Citra Raya Unesa, Surabaya.
Sebelumnya, rekondisi jalan itu kerap menimbulkan kemacetan di sekitarnya. Tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan kondisi itu, terutama pada pagi dan sore hari.
“Kami berusaha untuk melakukan percepatan itu. Tapi kan seperti yang diketahui, sekarang itu musim hujan. Pembuatan jalan itu sangat tergantung sama cuaca,” kata Yan Kuryana Wiriadipura Project Director SPAM Umbulan dari PT Meta Adhya Tirta Umbulan, kepada Radio Suara Surabaya, Senin (10/2/2020).
“Jadi kami berharap, pada hal-hal kritis hujan tidak turun. Sehingga kami bisa melakukan covering untuk jalan yang dipadatkan. Supaya tidak terkena air hujan atau kita minimize dampaknya. Tapi kualitasnya tetap baik,” tambahnya.
Selain hujan, lanjut dia, pihaknya juga harus mempertimbangkan rush hour atau jam sibuk masyarakat, yang terjadi pada pagi dan sore. Sehingga, pekerjaan itu tidak bisa dilakukan selama 24 jam.
Kendati demikian, rekondisi jalan itu selalu dikerjakan setiap hari serta mengutamakan kualitas jalan tersebut. Pihaknya optimistis, perbaikan jalan akan selesai pada 6 Maret mendatang.
“Karena ada rush hour itu, jadi kami harus menghentikan pekerjaan. Kalau dilakukan akan menghambat lalu lintas. Kami juga berkomitmen mengembalikan jalan itu dengan kondisi yang baik,” kata dia.
Adapun panjang jalan yang dilakukan perbaikan yaitu sekitar 1,2 kilometer. Dari ujung kampus Unesa sampai ke Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya.
Yan berharap, selama perbaikan ini berlangsung masyarakat bisa bersabar. Terutama masyarakat yang kerap merasakan kemacetan di wilayah tersebut.
Selain itu, juga memahami tujuan yang lebih besar dari pembangunan ini yang menurutnya akan memberikan manfaat besar untuk masyarakat.
Sebagai informasi, Proyek SPAM Umbulan adalah proyek penyediaan air minum dari mata air Umbulan untuk masyarakat di beberapa kota, mulai dari Kota dan Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.
Proyek ini diperkirakan akan mengcover kebutuhan 1,4-1,5 juta orang. Proyek ini sebenarnya telah digagas pemerintah sejak tahun 80an dan baru bisa direalisasikan tahun 2016. Pelaksanaan fisik dimulai pada Juli 2017 dan diperkirakan akan selesai pada Maret 2020. (ang/rst)