Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, kedatangan tamu-tamu istimewa pada hari ini, Jumat (7/2/2020). Satu di antaranya adalah Megawati Soekarnoputri Presiden RI Kelima, yang hendak menghadiri peresmian Patung Bung Karno yang dipajang di hall utama Akmil.
Selain peresmian patung proklamator RI itu, Akmil juga menggelar kuliah umum diisi oleh Megawati yang juga dikenal sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) itu.
Megawati tiba di Akmil Magelang dengan didampingi jajaran partainya. Seperti Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal, dan Utut Adianto Wasekjen.Tampak juga sejumlah anggota dewan dari partai itu.
Megawati masuk ke kompleks Akmil dengan menaiki sebuah mobil golf. Prabowo Subianto Menteri Pertahanan yang terlebih dahulu hadir, duduk di sebelahnya. Sementara Puan Maharani Ketua DPR yang datang bersama Megawati, duduk dan berada di depan. Di samping Puan adalah Mayjen (TNI) Dudung Abdurachman Gubernur Akmil, yang menyetiri mobil golf itu.
Sejumlah pejabat negara juga hadir. Yakni Budi Gunawan Kepala BIN, Jenderal (TNI) Andika Perkasa Kepala Staf Angkatan Darat, Inspektur Jenderal TNI Letjen Muhammad Herindra, Mayjen TNI Mochamad Effendi Pangdam IV Diponegoro, dan Irjen Rycko Amelza Dahniel Kapolda Jateng serta Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah.Tampak juga Jenderal TNI (Purn) AM. Hendropriyono mantan Kepala BIN .
Rombongan itu disambut oleh jajaran Akmil yang dipimpin oleh Mayjen (TNI) Dudung Abdurachman, dengan jajaran kehormatan Drumband Akademi Militer Genderang Seruling Canka Lokananta.
Sebelum peresmian, Mayjen (TNI) Dudung Abdurachman Gubernur Akmil menjelaskan kronologis bagaimana setelah Indonesia merdeka 74 tahun, akhirnya patung Bung Karno didirikan di sana.
“Untuk kita ketahui bersama dengan keberadaan patung Ir. Soekarno, Presiden kesatu di dalam kesatrian akademi militer ini, sebagai simbol, untuk menghormati dan mengabadikan perjalanan perjuangan bersejarah sang proklamator sekaligus tokoh founding father bangsa Indonesia,” kata Dudung.
Diharapkan, sosok Soekarno bisa sebagai panutan dan teladan taruna-taruni sebagai calon pimpinan TNI AD dan TNI masa depan. Sehingga para taruna-taruni akan tahu bahwa tokoh nasional betul-betul berjuang dan bertekad mempersiapkan penerus bangsa yang akan datang.
Dia pun menceritakan proses teknis pembuatan patung yang berawal dari kunjungan Irjen TNI, Letjen Muhammad Herindra. Kepadanya, Dudung menyampaikan bahwa ada sebuah tiang di hall utama yang merupakan peletakan pertama oleh Soekarno ketika akademi itu dibuka.
Hal itu kemudian dilaporkan kepada Kepala Staf Angkatan Darat, yang memerintahkan Dudung segera membuatkan patung Bung Karno.
“Direspons Bapak KSAD, Mas Dudung buatkan, tapi harus persis betul,” imbuhnya.
Akhirnya patung itu mulai dikerjakan. Dan setelah selesai, sebelum diresmikan, terlebih dahulu mendapat persetujuan dari sang kepala staf.
“Bapak KSAD acc. Pembuat patungnya Pak Gunadi, jadi memang sudah profesional Pak Gunadi ini. Berawalnya demikian sehingga pada saat itu patung ini bisa kami buat,” ujar Dudung.(faz/iss/ipg)