Sabtu, 23 November 2024

Menkopolhukam Sebut Pemulangan WNI di Natuna Tidak Membahayakan Masyarakat

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada WNI yang baru tiba dari Wuhan, China, di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI itu selanjutnya dipindahkan ke Natuna untuk menjalani observasi selama kurang lebih dua minggu guna memastikan kesehatannya dan terbebas dari virus corona. Foto: Kementerian Luar Negeri RI

Mahfud MD Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) menjelaskan pemulangan WNI dari Wuhan, China ke pulau Natuna dilakukan dengan akurat.

Menurut dia, pemerintah menjamin kalau ratusan WNI yang dikarantina di pulai Natuna tidak akan membahayakan masyarakat sekitar.

“Tidak ada apa-apa, pemerintah menjamin bahwa penyelesaian pemulangan warga negara di Indonesia di sana itu dilakukan dengan akurat, tidak membahayakan masyarakat Natuna,” ujar Mahfud dalam konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selesa (4/2/2020).

Bahkan, kata Mahfud, Menteri Kesehatan menjaminkan badannya untuk bertindak lebih dulu dalam menghadapi virus Corona.

“Bahkan di samping menjamin secara resmi, Bapak Menteri Kesehatan tadi mengatakan menjaminkan badannya untuk bertindak lebih dulu dibandingkan dengan yang lain misalnya dalam menghadapi risiko-risiko itu. Ini lebih tinggi daripada menjamin,” jelasnya.

Pernyataan Menkopolhukam disampaikan menyikapi aksi unjuk rasa warga Natuna atas penempatan karantina ratusan WNI dari Wuhan, China.

Mahfud menegaskan, pemerintah akan menangani secara cermat masalah yang sedang berlangsung dan komunikasi akan terus dilakukan dengan masyarakat Natuna. Pendidikan sekolah supaya bisa dilaksanakan seperti biasa, tidak ada hari libur karena memang tidak ada apa-apa.

“Semua yang ada di Natuna yang dipulangkan dari RRC itu dalam keadaan sehat cuma untuk melaksanakan standar internasional maka dilakukan hal yang seperti sekarang ini, dimana kemudian dikarantina dulu diperiksa setiap hari sampai sekian hari,” tegasnya.

Meski demikian, Menkopolhukam mengakui memang ada keterlambatan informasi terkait Natuna menjadi pilihan lokasi karantina WNI dari Wuhan, China.

Menurut Mahfud, keterlambatan informasi itulah yang menyebabkan kesalahpahaman masyarakat sekitar yang berujung unjuk rasa penolakan Natuna sebagai lokasi karantina.

Sekadar diketahui, sebanyak 238 WNI dikarantina di Natuna selama dua minggu untuk memastikan aman dari virus Corona. Sejauh ini, ratusan WNI itu dalam keadaan sehat semua. World Health Organization (WHO) sendiri telah menyatakan Virus Corona sebagai keadaan darurat global.(faz/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs