Banjir yang melanda dua dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto meluas.
Fuad, reporter Maja FM melaporkan, pada Selasa (4/2/2020), jumlah rumah warga yang terendam banjir bertambah menjadi 40 rumah. Sebelumnya, pada Senin (3/2/2020), rumah yang terdampak ada 25 rumah.
Ketinggian banjir yang berasal dari luapan Sungai Watu Dakon ini terus mengalami peningkatan, seiring hujan deras pada Senin sore. Hari ini ketinggian air sudah mencapai 55 centimeter atau selutut orang dewasa.
Muhammad Zaini Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengatakan, selain rumah, banjir juga merendam fasilitas umum, seperti sekolahan, balai desa, dan gereja.
“Untuk area persawahan di perkirakan mencapai 76 Ha yang terendam dengan ketinggian rata rata 40 – 50 Cm,” jelasnya.
Arifin, warga yang rumahnya terendam, menuturkan bahwa air mulai masuk rumah warga pada Senin sore di saat hujan lebat mengguyur wilayah Mojokerto.
“Ya bisa dilihat sendiri kondisinya sudah sampai lutut orang dewasa, tapi sebelumnya warga juga sudah mengantisipasi dengan kondisi ini, sebab hal serupa hampir terjadi setiap tahun,”jelasnya.
Dia berharap kodisi ini bisa segera di atasi oleh pemerintah, terlebih banjir yang rutin terjadi tiap tahun ini menyebabkan proses belajar mengajar anak anak di Desa Tempuran.
“Satu, jelas berharap segera ada bantuan. Kedua, kalau memang banjir di akibatkan luberan sungai, ya segera bisa di normalisasi atau pemerintah bisa memberikan solusi,” tandasnya. (fad/iss)