Sabtu, 23 November 2024

Menkes Sudah Laporkan Hoaks Virus Corona ke Polisi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Terawan Agus Putranto Menteri Kesehatan RI dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Terawan Agus Putranto Menteri Kesehatan RI mengaku baru saja diserang hoaks (berita bohong) soal virus corona yang menyebut telah ada satu orang meninggal dunia di Indonesia akibat virus tersebut.

Akibat hoaks tersebut, Menkes juga mengaku telah ditanya WHO (World Health Organization) soal kebenaran berita itu.

“Saya baru saja diserang hoaks, dari WHO menanyakan ke saya apa memang benar ada WNI yang meninggal karena virus Corona dan saya sudah menjawabnya itu hoaks,” ujar Terawan dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Menurut Menkes, ini adalah sebuah pekerjaan antar lembaga dan antar negara. Sehingga, waktu 1X24 jam itu harus disiapkan semuanya. Komunikasi informasi dan berita ini sangat penting dalam kasus Corona.‎

Mengenai yang terjadi 1 meninggal dan 4 yang dirawat itu karena adanya pemotongan narasi dari simulasi di rumah sakit.

“Kami sudah adukan ke polisi mengenai video yang viral ini, agar kesengajaan ini tidak menjadi biasa aja,” tegasnya.

Kata dia, dari awal, begitu muncul langsung diadukan ke Polisi. Daripada saling mencari salah siapa. Aparat penegak hukumlah yang bertindak.

“Janganlah kesengajaan nanti bilang maaf lagi, repot buat saya dan menurut saya harus diselesaikan secara hukum agar lebih fair karena itu menimbulkan ketakutan dan kerugiannya itu unpredictable budgetting,” jelasnya.

Menkes mengaku harus cukup serius menangani hoaks ini dan nanti kalau muncul lagi, dirinya akan serius bekerja sama dengan Bareskrim maupun juga dengan Kemkominfo untuk terus melacak dan mencari.

“Ini aja saya baru aja terima WA WA yang aneh-aneh, ya tujuannya satu ingin mendiskreditkan sesuatu suku, sesuatu yang dari negara mana ini untuk menghancurkan ekonomi dan ini gampang sekali mereka menulis dengan skenario seolah benar tapi ujungnya punya muatan-muatan yang sangat sangat tidak baik. Kalau kita cerna kayaknya benar banget tetapi tujuan dibalik itu semua untuk suatu yang membahayakan,” jelas Terawan.

Karena itu, Terawan menjelaskan lebih baik serius bekerjasama dengan kepolisian terutama Bareskrim untuk menindaklanjuti hal seperti ini.

“Kalau tidak, saya yakin tidak bisa menahannya, hanya menjawab seperti saya main pertahanan. Kalau dalam sepakbola lebih baik sekalian saya akan menusuk ke depan supaya jangan sampai nanti udah kejadian hoaks luar biasa sulit untuk kita menahan ya,” kata dia.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs