Sabtu, 23 November 2024

Sertijab, Kepala OJK Jatim yang Baru Harus Jalankan Misi Ini pada 2020

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Bambang Mukti Riyadi Kepala OJK Jatim yang baru saat sumpah jabatan di Surabaya, Selasa (28/1/2020). Foto: Dok/Istimewa

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (Kanreg) 4 Jawa Timur berganti kepemimpinan. Serah terima jabatan (sertijab) Kepala OJK berlangsung di Surabaya, Selasa (28/1/2020).

Heru Cahyono Kepala OJK Jatim sebelumnya secara resmi digantikan oleh Bambang Mukti Riyadi yang sebelumnya menjabat Kepala Departemen Manajemen Krisis OJK Pusat.

Sertijab ini digelar di tengah Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2020 bertema “Ekosistem Keuangan Berdaya Saing untuk Pertumbuhan Berkualitas”.


Heru Cahyono Kepala OJK Jatim sebelumnya secara resmi digantikan oleh Bambang Mukti Riyadi Kepala OJK Jatim yang baru. Foto: Istimewa

Heru Kristiyana Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Pusat hadir dalam acara yang berlangsung di Ballroom Hotel Sheraton, Surabaya ini. Disaksikan juga oleh Anggota Komisi XI DPR RI.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur dan Pelaku Industri Jasa Keuangan di Jawa Timur juga hadir.

Heru Kristiyana mengapresiasi keberhasilan Kanreg 4 Jatim selama kepemimpinan Heru Cahyono dalam menjalankan fungsi dan peran OJK. Dia harap Bambang Mukti Riadi menjadikan momen itu sebagai tonggak.

“Tonggak bagi Kepala Kanreg 4 Jatim yang baru untuk lebih mengukir prestasi dalam mewujudkan OJK yang kredibel di mata stakeholder (pemangku kebijakan),” katanya.

Sepanjang 2019, di tengah penurunan pertumbuhan ekonomi global, secara umum stabilitas makro ekonomi Indonesia terjaga dengan pertumbuhan ekonomi nasional 5,02 persen di kuartal III 2019.

“Kami berharap, pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun 2019 masih tercatat di atas 5 persen,” ujarnya.

Sementara itu, menurutnya, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada kuartal III 2019 sebesar 5,32 persen, lebih tinggi dari nasional. Ini tidak terlepas dari peran pembiayaan Industri Jasa Keuangan.

Data OJK yang dia sampaikan, Kredit Perbankan di Jatim sampai November 2019 tumbuh 3,9 persen. Jumlah emiten yang menghimpun dana di Pasar Modal pun meningkat jadi 37 emiten.

Adapun total dana yang dihimpun dari 3 emiten yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 2019 kemarin mencapai sebesar Rp136,8 miliar disertai investor saham yang naik signifikan 34,3 persen.

“Tidak hanya itu, jumlah investor Reksa Dana di Jatim juga meningkat 93,7 persen dari tahun lalu, terutama investor retail. Industri Keuangan Non Bank juga meningkat,” katanya.

Pertumbuhan premi asuransi di Jatim mencapai 0,7 persen sementara Piutang Perusahaan Pembiayaan di Jatim juga mengalami pertumbuhan mencapai 5,9 persen.

Selain mengapresiasi kinerja OJK Jatim selama kepemimpinan Heru Cahyono, dia juga sampaikan adanya kebijakan strategis OJK pada 2020, yang juga harus dilaksanakan OJK Jatim.

Ada lima kebijakan strategis sektor jasa keuangan untuk lima tahun ke depan dalam Master Plan Sektor Jasa Keuangan tahun 2020-2024, yang harus diimplementasikan pada 2020.

Kebijakan itu antara lain, peningkatan skala ekonomi industri keuangan; mempersempit regulatory dan supervisory gap antarsektor jasa keuangan; serta transformasi digital sektor jasa keuangan.

Kebijakan lainnya adalah mempercepat penyediaan akses keuangan, mendorong penguatan penerapan market conduct, dan perlindungan konsumen; serta pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

Sepanjang 2019, OJK Kanreg 4 Jatim sudah berupaya masif dan berkesinambungan mengedukasi masyarakat Jatim dengan literasi keuangan demi mewujudkan Jatim Well Financial Literate.

Sudah 194 kali kegiatan sosialisasi digelar OJK Jatim. Selain itu, OJK Jatim juga menginisiasi Program Sentra Informasi Pelatihan dan Inklusi Literasi Keuangan (Si-Pinter Keuangan) dengan dukungan sejumlah universitas, serta penerbitan Seri Buku Edukasi Keuangan Syariah.

Soal upaya peningkatan inklusi keuangan di Jatim, selama 2019 OJK Jatim telah melakukan program business matching Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk UMKM.

Selain itu, OJK juga mendorong pendirian 15 Bank Wakaf Mikro (BWM), serta melakukan perluasan Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (LAKU PANDAI).

Dalam hal perlindungan konsumen, OJK Jatim juga sudah melakukan edukasi keuangan serta penanganan 3.282 nasabah jasa keuangan berkoordinasi dengan instansi terkait dalam Satgas Waspada Investasi (SWI) Jatim.

“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dan mendukung OJK melaksanakan tugasnya, terutama kepada Gubernur Jatim,” kata Heru Cahyono Kepala OJK sebelumnya.

Dia menyampaikan, salah satu bentuk dukungan Pemprov Jatim itu terwujud dalam program dan dukungan peningkatan budaya menabung bagi pelajar sejak dini dalam program One Student One Account.

Heru juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolda Jatim yang telah mencegah dan menangani praktik investasi ilegal. Juga kepada seluruh Pimpinan Lembaga Jasa Keuangan di Jatim.

Bambang Mukti Riyadi Kepala OJK Kanreg 4 Jatim yang baru dilantik pun berharap, dukungan kerja sama, sinergi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak di Jatim tetap berlanjut.

“Saya harap kerja sama itu terus berlanjut demi mendorong penguatan ekosistem Industri Jasa Keuangan di Jawa Timur sehingga dapat lebih berdaya saing dan berkualitas,” katanya.(den/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs