Sabtu, 23 November 2024

Rektor Unesa: KBRI Cari Formulasi Pemulangan 10 Mahasiswa dari Wuhan

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Para mahasiswi dari Universitas Negeri Surabaya yang ada di Wuhan, China. Foto: Istimewa

Prof Nurhasan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menegaskan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Cina tengah merencanakan strategi pemulangan 10 mahasiswa yang terisolir di Wuhan China.

Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah kewaspadaan penularan coronavirus saat proses perjalanan keluar dari Wuhan.

“Pihak KBRI kemarin (26 Januari) sudah rapat terbatas untuk menyiapkan membuat formula yang baik pemulangan. Jangan sampai proses pemilangan justru berdampak mereka tertular. Karena penularan coronavirus masih dalam kajian,” ujarnya dihubungi suarasurabaya.net

Meskipun sudah ada pembahasan antara KBRI, Kampus Central China Normal University (CCNU) Wuhan, namun sementara ini Pemerintah China belum memberikan izin mereka keluar dari Wuhan atau pulang ke Indonesia.

“Mereka masih berada di asrama kampus, karena tempat itu yang dianggap paling aman dan steril,” ujarnya.

Menyikapi keluhan mahasiswa yang cadangan logistiknya menipis, Nurhasan menegaskan pihak Unesa tengah berupaya mentransfer dana untuk mensupport kebutuhan cadangan makanan mahasiswa yang terisolir.

“Sudah proses, saya minta pagi tadi untuk kirim rekening dan hari ini kami transfer uang. Kami sampaikan agar mereka jangan sampai mengurangi porsi makan. Karena kalau kondisi mereka tidak sehat, maka kekebalan tubuh mereka berkurang dan mudah terkena virus,” kata Nurhasan.

Menurut Nurhasan, sepuluh mahasiswa yang terisolir di Wuhan masih bisa makan makanan bergizi dengan cara memasak sendiri. Artinya tidak bergantung pada makanan instan. Meskipun harga bahan makanan sudah mulai melambung tinggi.

“Mereka masih masak, beli bahan makanan sendiri seperti sayur dan kacang-kacangan. Harganya naik empat kali lipat, yang sebelumnya Rp20 ribu sekarang Rp80 ribu (kurs rupiah, red),” katanya.

Selain masalah biaya hidup, perpanjangan Visa juga dibantu oleh KBRI karena mengingat ada 4 mahasiswa yang pada tanggal 2 Februari nanti sudah habis masa program beasiswanya.

“Persoalan visa juga dibantu KBRI. Yang habis masa beasiswanya tanggal 2 Februari itu tidak perlu panik, tenang saja dan ikuti aturan kampus,” katanya.

Sementara itu, Nurhasan mengatakan sudah komunikasi dengan Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya terkait rencana pemulangan 10 mahasiswa ini. Pihak Pemprov maupun Pemkot kata Nurhasan siap membantu.

“Kami sudah ditelpon oleh Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya. Pemkot dan Pemprov siap membantu, saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Wali Kota dan Ibu Gubernur Jatim,” katanya.

Sekadar diketahui, terdapat 10 mahasiswa Unesa yang tengah menempuh beasiswa di Central China Normal University (CCNU) Wuhan. Rinciannya, 4 orang program 1 semester yang habis 2 Februari dan 4 orang lagi program 1 tahun yang habis pada bulan Juli. Lalu, dua mahasiswa lainnya program pasca sarjana. (bid/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs