Gempa kuat yang mengguncang Turki timur pada Jumat (24/1/2020), menewaskan sedikitnya 18 orang dan merobohkan bangunan di sejumlah kota yang berada di dekat pusat gempa.
Getaran gempa cukup kuat dirasakan hingga ke negara-negara tetangga.
Gempa bermagnitudo 6,8 terjadi di pusat di Provinsi Elazig, atau sekitar 550 km sebelah timur ibu kota Ankara. Setelah gempa berkekuatan 6,8 SR, daerah tersebut juga masih diikuti puluhan gempa susulan.
Menurut Fahrettin Koca Menteri Kesehatan, sebanyak 13 orang meninggal di Provinsi Elazig dan 5 orang lainnya di Provinsi Malatya.
Di sisi lain, Suleyman Soylu Menteri Dalam Negeri menyebutkan, petugas layanan darurat sedang melakukan pencarian terhadap 30 orang yang tertimpa reruntuhan, dan lebih dari 500 orang terluka.
Tayangan stasiun TV pemerintah TRT menunjukkan petugas medis dan polisi sedang menyisir bangunan yang runtuh akibat gempa di Elazig. Jendela-jendela bangunan hancur dan balkon-balkon ambruk.
Soylu menggambarkan gempa tersebut sebagai insiden “Tingkat 3” yang berarti, pihaknya menyerukan tanggapan nasional, namun tidak meminta bantuan internasional.
Pihaknya menyebutkan Turki, yang melintasi garis seismik dan rawan terhadap gempa, telah belajar banyak dari bencana-bencana sebelumnya. Sejumlah pesawat nirawak dikerahkan dalam operasi pencarian dan komunikasi dengan provinsi lain.
Otoritas Pengelola Bencana dan Darurat (AFAD) Turki memperingatkan masyarakat untuk tidak kembali ke bangunan yang rusak mengingat bahaya gempa susulan. Menurutnya, kasur, selimut dan tenda sedang dikirim ke daerah tersebut, di mana suhu tadi malam berada di bawah 0 derajat Celcius. Demikian dikutip Reuters yang dilansir Antara.(ant/tin/ipg)