Jelang Imlek Dinkes Jatim Tingkatkan Kewaspadaan Penyebaran Virus Korona

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur meningkatkan kewaspadaan penyebaran Virus Korona yang telah menyebabkan setidaknya 17 orang meninggal di Cina.

Herlin Ferliana Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mengatakan, meski di Jatim belum ada yang terinfeksi dia mengaku waspada terutama jelang perayaan Imlek pada 25 Januari 2020 mendatang.

“Sampai hari ini masih aman. Tetapi kita tidak boleh lengah, karena ini ada hari libur, ada Imlek itu ya, ada pergerakan orang-orang dari Cina, Singapura, Indonesia, saling bergerak. Thermal Scanner harus tetap jalan meskipun belum ada temuan,” ujarnya Kamis (23/1/2020).

Dinkes Jatim sudah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk melakukan pengawasan penumpang luar negeri melalui bandara maupun pelabuhan. Selain itu, Rumah Sakit di seluruh Kota/Kabupaten juga diklaimnya telah diinstruksi untuk lebih peka pada potensi penularan penyakit ini serta menyediakan ruang isolasi.

“Kalau kita sudah curiga seperti ini, ada orang yang terinfeksi, maka rumah sakit kelas A dan B, sudah kita minta untuk menyiapkan ruang-ruang isolasi, supaya memutus penularan. Dilakukan penatalaksanaan secara betul dan dilakukan surveillance, pelacakan. Dia dekat dengan siapa saja, supaya kita bisa mengawal, tidak sampai tertular tadi jadi sakit,” jelasnya.

Penyakit ini memiliki ciri-ciri yang hampir mirip dengan penyakit pneumonia pada umumnya. Salah satunya batuk, sesak, nyeri kepala. Namun, karena virus korona tergolong ganas, efek yang ditimbulkan bisa sangat cepat dan mampu menimbulkan kematian.

“Kenapa kita kok khawatir, kita belajar tahun 1990 yang kumannya satu saudara dengan SARS, terjadi pandemi dan terjadi kematian luar biasa. Ini tidak boleh terulang lagi di dunia. Sehingga kita siapkan sebaik-baiknya,” ujarnya.(bas/tin)