Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA) menyepakati 16 kerja sama di berbagai bidang baik kesempatan antara pemerintah kedua negara maupun para pelaku bisnis dua negara.
Retno LP Marsudi Menteri Luar Negeri di Hotel Emirates Palace Abu Dhabi, UEA, Minggu (12/1/2020), usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam serangkaian acara kenegaraan selama di Abu Dhabi pada hari pertama yakni di Istana Qasr Al-Watan menggelar keterangan pers bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Tohir, dan Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis.
Keterangan pers digelar di Emirates Palace Hotel sekitar pukul 20.40 waktu setempat setelah semua agenda kenegaraan Presiden Jokowi di Istana Qasr Al Watan Abu Dhabi Rampung.
“Beberapa kerja sama yang sifatnya konkret dibahas, utamanya mengenai investasi,” ujar Menlu Retno dilansir Antara.
Dalam pertemuan kali ini dihasilkan 16 kerja sama, dimana lima bersifat G to G dan 11 kerja sama lainnya bersifat business to business.
“Kerja sama bisnis yang ada 11 kalau dilihat dari angka gelondongannya adalah 6,8 miliar dolar AS tapi men-generate investasi yang besarnya 22,89 miliar dolar AS,” tambahnya.
Sementara untuk G to G meliputi bidang pendidikan Islam, kesehatan, pendidikan, pertanian, dan kontra-terorisme.
“Selain masalah investasi, juga melakukan kerja sama lainnya. Dan juga kerja sama dalam mensyiarkan toleransi karena ingat tahun lalu ingat bahwa di sini adalah ‘the year of tolerance’, tingkat toleransinya sangat tinggi. Mereka (UEA) adalah negara Islam, tetapi dengan toleransi sangat tinggi,” jelasnya.
Keesokan harinya pada Senin (13/1/2020) rencananya akan bertemu Presiden Armenia dan Presiden Jokowi dalam sebuah pertemuan bilateral. Kemudian Presiden Jokowi akan menyampaikan keynote speech dalam Abu Dhabi Sustainability Week yang dihadiri kepala negara/pemerintahan dari Indonesia, Rwanda, Armenia, Jepang, Fiji, Serbia.
“Presiden akan bicara mengenai masalah energi, ekonomi, masalah energi terbarukan, dan lain-lain,” katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi dan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed Bin Zayed menyaksikan ditandatanganinya sejumlah kesepakatan antara kedua negara yang terbagi menjadi dua yakni antara pemerintah dan antar pelaku usaha.(ant/tin/dwi)