Ultah Majalah SCG ke-13 Berlimpah Kue Apem

Perayaan ulang tahun majalah Surabaya City Guide ke-13 yang diselenggarakan di gedung She Radio, Kantor Suara Surabaya Media, Sabtu (4/5/2019), berlangsung sangat meriah. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini Majalah SCG mengangkat tema “Megengan”, yakni tradisi masyarakat Jawa dalam menyambut bulan Ramadhan.

Seperti temanya, alhasil pada perayaan tahun ini melimpah kue apem baik yang telah di sediakan panitia penyelenggara. Kue apem sendiri merupakan kuliner khas dalam tradisi Megengan yang tidak pernah absen dalam menyambut bulan puasa.

Menurut Achmad Zainul Alim, tema ini diambil karena perayaan ulang tahun kali ini berdekatan dengan bulan suci Ramadhan. Sebagaimana kue apem menjadi salah satu kue dalam tradisi Megengan dalam budaya Jawa.

“Kalau tema Pesta Apem itu dalam konteks momen menjelang Ramadhan, jadi coba kita angkat tema untuk tema perayaan ulang tahun Majalah SCG,” kata Alim.

Tidak hanya menikmati kue apem yang telah jadi, para tamu juga dapat melihat langsung proses pembuatan kue apem yang disediakan oleh pihak Hotel Singgasana. Disana, tamu dalam mencicipi kue apem dalam kondisi hangat. Bahkan, banyak para tamu yang membawa “buah tangan” berupa parcel yang berisi kue apem.

Selain tema Ramadhan, Majalah SCG juga mengangkat sub tema lain yakni tentang daur ulang sampah plastik. Menurut Alim, dalam momen kali ini, Majalah SCG ingin ikut mengkampanyekan tentang bahaya sampah plastik, yang mana kehidupan sehari-hari masyarakat tidak lepas dengan barang berbahan plastik.

“Dalam upaya 13 tahun kami melangkah, kami berusaha menggabungkan tema yang lagi tren saat ini yakni sampah plastik, apalagi hal itu juga sudah kami terbitkan di (majalah SCG, red) edisi sebelumnya,” tambah Alim.

Untuk itu, panitia menghadirkan Panti Asuhan Don Bosco Surabaya dan Kampung Ecoriparian Pejabat (Pusat Ekonomi Jambangan Hebat), yang bergerak di bidang kepedulian lingkungan dengan memanfaatkan barang yang tidak terpakai.

Panti Asuhan Don Bosco Surabaya menggunakan limbah plastik yang kemudian diolah dan dijadikan berbagai produk seperti tas, pot, vas bunga dan sebagainya.

Sedangkan kelompok masyarakat Kampung Ecoriparian Pejabat adalah sekelompok warga di bantaran sungai Jambangan Surabaya, yang berhasil mengubah bantaran sungai yang tadinya kumuh dan menjadi tempat buang sampah, menjadi indah dan rapi. Bahkan masyarakat mengubah sungai yang tadinya merupakan halaman belakang warga, menjadi halaman depan dengan dihiasi taman edukasi, aneka satwa peliharaan dengan mengusung konsep ecoriparian.

Para tamu melihat proses pembuatan batik alami dari salah satu anggota Kampung Ecoriparian Pejabat. Foto: Totok suarasurabaya.net

Dengan mendatangkan dua kelompok masyarakat peduli lingkungan ini, diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli lingkungan atau bahkan dapat memberdayakan masyarakat melalui produksi daur ulang pengelolaan limbah.

Selain mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan, lanjut Alim, masih banyak target yang ingin dicapai oleh Majalah SCG di usia ke-13 ini. Salah satunya mengoptimalkan peran digital dengan menerbitkan e-magazine, yang menjadi fokus perhatian tim untuk tahap selanjutnya.

“Dimasa mendatang, kami ingin terus adaptif di era digital dan kita akan lebih hadir dalam bentuk digital-digital yang lain. Dan yang sedang kita persiapkan betul adalah dalam bentuk e-magazine,” ujarnya.

Dengan begitu, lanjut Alim, Majalah SCG selanjutnya lebih dapat berkarya dan berkreatifitas serta menjadi jendela dinamika Kota Surabaya.

Perayaan ulang tahun dibuka oleh Romy Direktur Keuangan Suara Surabaya yang diawali dengan pemotongan tumpeng. Setelah itu, pembacaan doa dipimpin oleh Isa Anshori penyiar Radio Suara Surabaya agar selanjutnya, majalah SCG dapat memberikan lebih banyak manfaat kepada masyarakat.(tin)