Sabtu, 23 November 2024

Nelayan Natuna Menolak Kedatangan Nelayan Pantura

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Kapal nelayan bersandar di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Natuna. Foto: Antara

Nelayan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, kompak menolak rencana kedatangan ratusan nelayan pantai utara (Pantura) Jawa di perairan Natuna Utara.

Hendri Ketua nelayan Desa Sepempang, Natuna, menyampaikan penolakan karena beberapa pertimbangan. Salah satunya, nelayan Pantura menurutnya memakai alat tangkap cantrang.

“Alat tangkap cantrang dapat merusak ikan dan biota laut, sehingga akan merugikan nelayan itu sendiri,” kata Hendri dilansir Antara, Minggu (12/1/2020).

Selain itu, nelayan pantura menurutnya memakai kapal yang lebih besar dengan peralatan tangkap lebih modern. Ini akan membuat nelayan Natuna merasa tersaingi.

Armada nelayan Natuna saat ini memang tergolong kecil dengan peralatan tangkap sangat tradisional, salah satunya berupa pancing ulur. “Ini akan menyebabkan nelayan lokal jauh tertinggal dan tersisih,” ujarnya.

Kurniawan Sindro Utomo Ketua nelayan Desa Batu Gajah, Natuna meminta Pemkab Natuna maupun Pemerintah Pusat memberdayakan nelayan setempat daripada mendatangkan nelayan pantura.

Menurut dia, nelayan setempat mampu melaut sampai ke Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) asalkan didukung dengan kapal-kapal dan peralatan yang memadai.

“Pemerintah sebaiknya membantu nelayan Natuna dengan kapal di atas 50 GT, bukan malah mendatangkan nelayan pantura,” tuturnya.

Khairul Anam Nelayan Natuna lainnya mengaku khawatir kalau pemerintah tetap mendatangkan nelayan pantura ke Natuna. Dia khawatir justru akan menimbulkan gesekan antara kedua belah pihak nelayan.

“Konflik Indonesia dan China mulai mereda di laut Natuna. Jangan sampai nanti ada pula konflik lanjutan antara nelayan Natuna dan nelayan pantura,” kata Khairul.

Sebelumnya, pemerintah berupaya meningkatkan aktivitas di wilayah ZEE Indonesia dan meningkatkan patroli keamanan laut pascamasuknya kapal ikan China ke wilayah itu. Salah satunya dengan mendatangkan nelayan dari Pantura, Jawa.

Rencana mendatangkan nelayan Pantura itu bukan rencana baru. Rencana ini sudah lama disampaikan pemerintah seiring terbangunnya pangkalan nelayan di Perairan Natuna.

Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengatakan, sayangnya sampai sekarang pangkalan nelayan ikan yang tadinya diletakkan di bagian selatan itu tidak kunjung siap.

Pangkalan kapal ikan itu sekarang ditempatkan di utara supaya lebih dekat dengan perbatasan ZEE. Nantinya, pangkalan nelayan ikan ini akan memfasilitasi seluruh nelayan yang melaut di Natuna Utara.

Mahfud MD Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) juga mendorong kapal perikanan asal Pantura bisa beroperasi di Laut Natuna/Laut China Selatan.

Setidaknya, kata dia, sudah ada 470 nelayan Pantura yang sudah mendaftar agar bisa mencari ikan dan meramaikan perairan Natuna, Kepulauan Riau. Tujuan dibukanya pendaftaran ini, supaya aktivitas di perairan ZEE itu meningkat sehingga membuktikan bahwa wilayah itu milik Indonesia.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs