Minggu, 24 November 2024

Diburu Wartawan Mau Konfirmasi Kasus WS, Hasto Dikabarkan Sedang Sakit

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Djarot Saiful Hidayat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Hasto Kristiyanto Sekjen PDI Perjuangan rencananya siang tadi akan memimpin Gladi Bersih Rakernas I PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Bersamaan dengan acara tersebut, sejak pagi berhembus kabar kalau ruang kerja Hasto di kantor DPP digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wahyu Setiawan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dugaan keterlibatan Hasto semakin menjadi tanya karena ada cuitan twitter dari Andi Arief @AndiArief, politisi partai Demokrat yang mengaku miris dengan OTT Komisioner KPU bersama caleg suara terbesar Pemilu. Yang lebih miris lagin kata Andi, dalam OTT itu ada dua staf Sekjen partai tersebut.

“Miris saya mendengar kabar OTT komisioner KPU bersama Caleg Partai suara terbesar Pemilu. Lebih miris lagi kabarnya bersama dua staf Sekjen Partai tersebut. Sistemik?” demikian cuitan Twitter Andi Arief pukul 07.38 WIB, Kamis (9/1/2020).

Sampai pukul 14.00 WIB acara Gladi Bersih belum dimulai, dan ada informasi kalau Hasto Kristiyanto tidak bisa datang karena sedang sakit diare.

Hal ini disampaikan Djarot Saiful Hidayat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi.

“Tadi ada informasi lagi sakit, kena diare,” ujar Djarot di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).

Tetapi, kata Djarot, untuk informasi soal kasus WS yang diduga melibatkan kader PDIP akan ada keterangan resminya tersendiri.

“Saya belum bisa memberikan penjelasan tapi khusus masalah ini akan ada konferensi pers secara khusus,” jelasnya.

Djarot juga membantah ada penyegelan di ruang kerja Hasto. Yang jelas, kata dia, PDIP mendukung penuh pemberantasan korupsi, dan tidak akan mengintervensi.

“Belum (digeledah), artinya begini, kita PDI Perjuangan mendukung penuh aspek-aspek penegakan hukum pemberantasan korupsi dan kita tidak akan mengintervensi,” kata dia.

Menurut Djarot, siapapun yang bersalah atau terlibat korupsi harus dihukum.

“Siapapun yang bersalah harus dihukum sebagai satu pembelajaran bagi kita semua termasuk bagi KPU juga sebagai bagian introspeksi supaya mendapatkan sosok yang ber integritas,” tegasnya.

Djarot menegaskan, kasus ini tidak akan mempengaruhi jalannya Rakernas I PDI Perjuangan yang akan digelar Jumat besok.

“Sangat berbeda (dengan Rakernas). Kalau ada oknum atau kader partai itu akan dikenakan sanksi yang tegas sebagai bentuk kita untuk betul-betul memberantas korupsi,” pungkas Djarot.(faz/tin)‎

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs