Firli Bahuri Ketua KPK membeberkan alasan dirinya ‘getol’ memilih melakukan pencegahan korupsi daripada melakukan penindakan di KPK. Dihadapan puluhan kepala daerah se-Jawa Timur, ia mengatakan, uang yang bisa diselamatkan negara dari pencegahan lebih banyak dari OTT.
“Dengan cara tangkap tangan 2016-2019 itu 87 kali OTT, 122 tersangka 22 kepala daerah. Tapi uang yang dihasilkan negara dari proses penegakan hukum tidak lebih dari 1,3 triliun. Dari benda, dari uang pengganti, dari nilai barang rampasan. Dimasukkan dari pendapatan negara. Dari pencegahan, kita bisa mencegah potensi kerugain negara sampai 61,5 triliun,” ujarnya di Surabaya pada Kamis (9/11/2020).
Meski baru saja menggelar OTT di Jawa Timur dan menangkap Saiful Ilah Bupati Sidoarjo, Firli mengaku tidak senang jika ada kepala daerah yang tertangkap tangan.
“Saya tidak happy adanya bupati kepala daerah yang tertangkap tangan. Makanya saya getol melakukan pencegahan,” katanya.
Ia juga mengatakan, kedatangannya di Jawa Timur juga merupakan bagian dari upaya pencegahan tersebut. Ia mengaku senang ketika Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengundangnya dalam Rapat Koordinasi dan Sinergi Penyelenggaraan Pemerintahan di Provinsi Jatim tahun 2020.
Dalam Rakor ini, Khofifah memberikan arahan kepada para kepala daerah dan jajarannya untuk menyukseskan Perpres 80/2019.
“Ini salah satu upaya kita untuk memastikan seluruh program pemerintah itu berjalan dan tidak terjadi penyimpangan dan tindak korupsi. Saya kira itu,” pungkasnya.(bas/tin)