Sabtu, 23 November 2024

Kucumbu Tubuh Indahku dan Ambu Wakili Indonesia di Asia Pasifik

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ifa Isfansyah Produser film Kucumbu Tubuh Indahku (mengangkat Piala Citra) menyampaikan sambutan seusai menerima piala Film Cerita Panjang Terbaik pada Malam Penganugerahan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2019 di Jakarta, Minggu (8/12/2019). Foto: Antara

Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) memutuskan untuk mengirim film “Kucumbu Tubuh Indahku” dan “Ambu” sebagai wakil Indonesia dalam ajang Festival Film Asia Pasifik (APFF) ke-59 yang akan dihelat di Makau, 7-9 Januari 2020.

“Pemilihan dua film itu kami lakukan dengan pertimbangan matang, karena saat ini, kedua film itu yang paling dekat mewakili ke-Indonesia-an dunia film kita,” kata Zairin Zain Sekjen PPFI, melalui keterangan resmi yang dilansir Antara, Kamis (2/1/2020).

Menurutnya, kedua film, baik “Kucumbu Tubuh Indahku” karya Garin Nugroho, pemenang Festival Film Indonesia (FFI) 2019 dan “Ambu” karya Farid Dermawan memiliki pendekatan seni kreatif yang berbeda.

“Kucumbu Tubuh Indahku” dinilai tak hanya menampilkan gambar yang estetik, namun juga membeberkan salah satu sub-budaya soal kompleksitas seksualitas, dengan pendekatan simbolis.

Sedangkan film “Ambu” adalah sebuah film yang menukil persoalan alkukturasi suku Badui, salah satu suku yang yang paling ketat berinteraksi dengan budaya luar.

Selain kental dengan pengenalan budaya Indonesia, film tersebut juga dinilai memiliki cerita menarik yang dikemas dengan sinematografi yang menawan.

Sutradara film “Ambu” Farid Dermawan mengaku merasa terhormat film perdananya dapat menjadi wakil Indonesia di APFF.

“Jadi tema (film Ambu) itu universal, dengan balutan Indonesia. Itulah sebabnya, terlepas dari hasilnya bagaimana, saya merasa sangat bangga (bisa mewakili Indonesia),” kata Farid.

Keikutsertaan Indonesia di ajang APFF tidak terlepas dari sejarah PPFI sebagai salah satu pendiri sekaligus anggota dari Federation of Motion Pictures Producers in Asia Pacific (FPA) yang didirikan tahun 1953.

Setahun kemudian, tahun 1954, FPA mulai menyelenggarakan APFF di Tokyo, dan diselenggarakan setiap tahun secara bergilir di 22 negara anggota.

Indonesia sudah beberapa kali menyabet gelar terhormat dalam festival ini. Tahun lalu, aktor Reza Rahadian terpilih sebagai aktor terbaik. Sebelumnya di tahun 1998 film karya Garin Nugroho “Daun di Atas Bantal” juga pernah meraih predikat sebagai film terbaik.(ant/tin/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs