Tahun 2019 sudah berlalu, sekarang bisa jadi langkah awal yang tepat untuk memperbaiki kesalahan di masa lampau. Tapi Anda tak harus terlalu keras pada diri sendiri tahun ini, ada beberapa cara sederhana untuk menjadi lebih baik pada diri sendiri selama 2020.
Perbanyak waktu untuk diri sendiri
Pakar mengatakan sejenak menyendiri bisa bermanfaat untuk kehidupan sosial, meningkatkan kreativitas dan percaya diri, membantu meregulasi emosi sehingga Anda bisa berhadapan dengan situasi yang tak mengenakkan.
Mengetahui kapan kita butuh menyendiri untuk merefleksikan diri bisa membantu mengatasi emosi dan pengalaman negatif seperti stres dan kelelahan, kata psikoterapis Emily Roberts seperti dilansir New York Times.
Sempatkan waktu untuk tidak melakukan apa-apa
Berlari dari satu tempat ke tempat lain dan mengerjakan rentetan tugas kini menjadi cara untuk mengomunikasikan status: saya sangat sibuk karena saya sangat penting.
Mungkin ini waktu yang tepat untuk menghentikan kesibukan itu. Cobalah menyempatkan waktu untuk tidak melakukan apa-apa. Beristirahat adalah cara untuk menyiapkan bahan bakar dalam melakukan hal produktif ke depannya.
Perbanyak teman, walau tidak akrab
Perbanyak kenalan walau hubungan kalian tak terlalu akrab, misalnya orangtua anak-anak lain di sekolah, tetangga atau bartender favoritmu.
Mark Granovetter Sosiolog mengatakan hubungan seperti ini bisa mempengaruhi prospek pekerjaan, juga memberi dampak positif karena membuat kita merasa lebih terhubung dengan kelompok sosial lain. Ini juga membuat orang merasa tidak terlalu kesepian. Makin banyak kenalan membuat orang punya rasa memiliki dalam sebuah komunitas.
Belajar menikmati hal saat terasa menyenangkan
Khawatir tentang hal-hal buruk hanya akan mencuri rasa bahagia. Dalam sebuah jurnal yang meneliti kelebihan dan kekurangan dari ekspektasi negatif, peneliti menemukan bahwa siswa yang memperkirakan akan dapat nilai buruk saat ujian merasa tak gembira beberapa hari sebelum nilai keluar. Yang lebih parah, rasa stres mereka tidak menghapus kekecewaan saat mereka mendapat hasilnya.
Salah satu alasan orang khawatir adalah karena mereka menganggap kekhawatiran bisa membantu. Tapi sebenarnya kita perlu menerima bahwa kita tidak bisa sempurna mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan.
Nikmati “guilty pleasures”
Film, serial TV yang kita sukai, walau kita tahu kualitasnya tak bagus. Buku yang dicela orang tapi menarik perhatian kita. Jika itu “guilty pleasure” Anda, nikmati saja tanpa harus peduli apa kata orang.
“Saat beristirahat, kita berpikir kita harus menggunakan waktu itu secara produktif,” kata Dr Kristine Neff, profesor di departemen Psikologi Pendidikan di University of Texas di Austin, dilansir Antara.
Walau “itu mungkin baik untuk bertahan hidup,” kata Dr Neff, terus-menerus seperti itu tak baik untuk kebahagiaan.
Beristirahat dan menikmati sesuatu yang tak butuh banyak tenaga dan pikiran bisa membuat kita lebih pandai dalam menghadapi hal-hal pemicu stres, juga menjalin hubungan positif dengan orang lain.
Belajar menerima pujian
Ketika mencapai sebuah prestasi, kadang kita malu untuk merayakannya karena tak mau terlihat arogan. Tapi memuji diri sendiri atas pencapaian bisa mendorong Anda merasa lebih baik dan membantu untuk lebih berprestasi.
Ubah penyesalan jadi perbaikan diri
Pakar mengatakan orang yang menemukan hikmah dari penyesalan bisa berpikir lebih jernih. Neal Roese, profesor marketing di Kellogg School of Management Northwestern University mengatakan penyesalan bisa menciptakan sinyal bahwa ada perbaikan yang bisa diterapkan. Caranya, ambil pelajaran yang bisa bermanfaat untuk masa depan.(ant/iss)