Bandara Internasional Juanda Surabaya selama tahun 2019 diprediksi telah melayani 16,6 Juta penumpang atau turun 20,79 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 20,1 juta penumpang.
Sedangkan, pergerakan pesawat pada tahun 2019 diprediksi mencapai 129.719 flight atau menurun 17,12 persen dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 156.519 flight. Jumlah kargo tahun 2019 diprediksi mencapai 88.496.341 kg atau menurun 23,91 persen dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 116.324.108 kg.
Heru Prasetyo General Manager Bandara Internasional Juanda Surabaya mengatakan, tren industri penerbangan sepanjang tahun 2019 memang mengalami penurunan. Menurutnya, hal ini dialami oleh hampir semua bandara di Indonesia.
“Namun secara umum dengan dukungan berbagai pihak termasuk TNI AL dan seluruh elemen komunitas bandara, kami dapat mempertahankan kinerja operasional bandara dengan catatan zero accident dan pengakuan ketepatan waktu atau On Time Performance di Bulan Mei oleh OAG yang merupakan lembaga analis terkemuka di industri penerbangan,” ujar Heru.
Ia mengatakan, memasuki tahun 2020, beberapa fasilitas baru dihadirkan di bandara ini. Heru optimis, tahun 2020, bandara ini bisa mencapai target jumlah penumpang yaitu 19,2 juta penumpang.
“Fasilitas baru yang juga ditargetkan rampung di Tahun 2020 yakni perluasan Terminal 1 beserta fasilitas penunjangnya. Sampai saat ini pekerjaan masih sesuai target percepatan yang harus selesai sebelum angkutan lebaran yakni di Bulan Mei,” jelasnya,
Jika fasilitas ini telah selesai, kapasitas T1 Bandara Juanda akan meningkat 126 persen atau menjadi 13,6 juta penumpang dari sebelumnya hanya 6 juta penumpang.
“Hingga 31 Desember 2019, bobot progres keseluruhan pekerjaan Perluasan dan Pembenahan Interior Terminal 1 Tahap I beserta fasilitas penunjangnya sudah mencapai 49,77 persen dari target rencana yang ditetapkan yaitu 37,41 persen sehingga terdapat deviasi +12,36 persen,” pungkasnya. (bas/dwi/ipg)