Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal akibat banjir di Desa Pucung, Kecamatan Balong Panggang, Gresik, Minggu (5/5/2019).
Ada dua orang warga Desa Pucung yang meninggal terseret baniir. Mereka adalah Almarhum Putra Bima Yudha (16 tahun) warga Dusun Pulorejo dan Saiful Fajar (25 tahun) warga Dusun Kedung.
Khofifah meninjau lokasi terdampak banjir yang melanda lima kecamatan di Gresik sejak dua hari lalu. Secara langsung dia mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban.
Pemprov Jatim memberikan bantuan uang tunai untuk masing-masing korban meninggal Rp10 juta. Bantuan ini diberikan langsung oleh Khofifah kepada keluarga korban yang ditemui di rumah duka.
Pemprov Jatim juga memberikan bantuan sembilan bahan pokok untuk setiap keluarga yang terdampak banjir di desa itu, serta menyiapkan bahan makanan untuk posko-posko bencana di Gresik.
Tidak hanya itu, sejumlah relawan tanggap bencana di wilayah sekitar juga disiagakan agar dapat sewaktu-waktu memberikan bantuan kepada warga setempat dan melakukan evakuasi ke posko pengungsian ada.
Riyono Kepala Dusun Kedung Rukun, Desa Kedung Pring, Kecamatan Balong Panggang, Gresik mengatakan, baru kali ini dusunnya dilanda banjir. Tahun sebelumnya hampir tidak pernah.
Meski desa itu berbatasan langsung dengan Kali Lamong, dia menegaskan, “baru kali ini. Hanya sekali ini (banjir).”
Banjir luapan Kali Lamong setidaknya telah merendam lima kecamatan. Antara lain di Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti, dan Kedamean.
Hermanto Kasie Pemerintahan Kecamatan Balong Panggang, Gresik, mengatakan, banjir terjadi sejak Senin (29/5/2019) malam. Baru surut Sabtu (4/5/2019) kemarin.
Di Kecamatan Balong Panggang, banjir melanda empat desa. Antara lain Desa Wotan Sari, Banjar Agung, Karang Spanding, lalu Desa Pucung.
Hermanto berharap ada tanggul untuk menahan air luapan Kali Lamong agar tidak meluap lagi dan menggenangi desa.
Menurutnya, ketika hujan dengan itensitas tinggi beberapa desa di Kecamatan Balong Panggang memang sudah menjadi langganan banjir.
“Belum ada tanggul di sini. Kami berharap ada tanggul,” katanya.(den/tin)