Zainuddin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mengaku khawatir soal kesiapan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai salah satu stadion tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.
Perhelatan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya 2020 yang membuatnya khawatir soal kesiapan GBT menyambut Piala Dunia. Menurutnya, akses menuju stadion belum belum sempurna.
Menpora yang akrab disapa ZA membahas kesiapan Stadion GBT ini dalam sebuah rapat koordinasi bersama jajaran Pemprov Jatim di salah satu hotel di Surabaya, Jumat (27/12/2019).
Dia sempat menyinggung tentang akses jalan yang sampai sekarang belum terlihat progres pembangunannya, sebagaimana yang direncakan Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu.
Pemkot Surabaya, sebagaimana pernyataan Eri Cahyadi Kepala Bappeko Surabaya, akan menyiapkan tiga akses jalan menuju Stadion GBT di Kecamatan Benowo. Salah satunya pembangunan flyover (jalan layang).
Tiga akses itu antara lain jalan dari Gendong menuju GBT, lalu dari Pakal menuju GBT, serta flyover yang menghubungkan Teluk Lamong menuju Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) sampai ke GBT.
Meski ada sebagian pelebaran jalan yang sudah beres, Pemkot Surabaya masih merencanakan sebagian pembebasan lahan lainnya pada 2020 mendatang. Salah satunya lahan yang akan dilewati flyover.
Hal itulah yang dikhawatirkan ZA. Namun, dia masih yakin, persiapan yang dilakukan Pemkot akan berjalan sesuai rencana. “Saya kira komitmen Pemkot Surabaya sangat besar,” ujarnya.
Dia juga percaya, Pemkot Surabaya bersama Pemprov Jatim akan bekerja sama menyiapkan Stadion GBT sebaik mungkin demi menyukseskan ajang internasional Piala Dunia U-20.
Selain Stadion GBT, Menpora juga menekankan penyiapan Stadion Gelora Delta Sidoarjo dan Stadion Joko Samudra.l sebagai stadion penunjang latihan timnas peserta Piala Dunia.
Gelora Delta Sidoarjo dan Joko Samudro, kata ZA, juga harus memenuhi standard FIFA sebagaimana Stadion GBT yang akan menjadi tuan rumah. Dia yakin, pilihan FIFA menjadikan GBT tuan rumah tidak berubah.
Kemenpora, kata ZA, sedang mematangkan pembentukan Instruksi Presiden (Inpres) dan Keputusan Presiden (Kepres) soal perhelatan Piala Dunia U-20 yang mana Indonesia terpilih sebagai tuan rumah.
Inpres itu diperlukan demi mendorong dan mempercepat pembangunan infrastruktur penunjang, serta pembentukan kepanitian dan pembagian kewenangan perhelatan Piala Dunia sebagaimana Asian Games.
Pembentukan timnas akan dilakukan oleh PSSI. Pembangunan stadion menjadi kewenangan Kementerian PUPR. Sedangkan keamanan pada Polri. “Mudah-mudahan awal tahun ini sudah selesai,” katanya.
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur mengaku siap membantu kesuksesan Stadion GBT menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Pemprov Jatim, kata dia, akan mendukung penuh kelancaran renovasi.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, sudah ada penganggaran di APBD Surabaya 2020, dan sudah ada pengerjaan di Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB). Kami akan pelajari supaya bisa melaporkan progress kepada Pak Menpora,” kata Emil.(den/iss/ipg)