Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya menembak mati seorang buronan kasus pembunuhan tahun 2017. Dia adalah Andi Prasojo (36) warga Surabaya, merupakan otak pembunuhan sekaligus perampokan terhadap perempuan bernama Suwarti (55) pemilik warung kopi di Lakarsantri, Surabaya.
Peristiwa itu terjadi pada 31 Agustus 2017. Suwarti ditemukan meninggal dunia di rumahnya, dengan luka tusuk di bagian leher. Barang berharga miliknya seperti kalung, sepeda motor, ATM, dan handphone juga raib dibawa kabur oleh pelaku.
Kombes Pol Sandi Nugroho Kapolrestabes Surabaya mengatakan, pelaku Andi melakukan aksi keji itu bersama dua orang rekannya bernama M. Rifai (33) dan Arma Widiantara (34). Dua pelaku itu tertangkap lebih dulu, dan saat ini tengah menjalani vonis 13 dan 12 tahun penjara.
Sementara Andi saat itu berhasil melarikan diri ke luar kota. Pada Kamis (26/12/2019) malam, pelarian Andi selama dua tahun harus berakhir ditangan polisi. Dia terpaksa ditembak di Jalan Raya Kalibokor, karena melawan petugas saat akan ditangkap.
“Kronologisnya diketahui bahwa yang bersangkutan melintas di Jalan Kalibokor semalam. Kemudian dilaksanakan penghadangan oleh anggota. Namun yang bersangkutan mencoba melawan petugas, akhirnya dilumpuhkan di dadanya dan meninggal dunia,” kata Sandi, Jumat (27/12/2019).
Dari tangan pelaku Andi, lanjut dia, polisi mengamankan barang bukti berupa satu bilah sajam, satu tas selempang warna hitam, dan satu tiket bus tujuan Jakarta-Surabaya. Jenazah pelaku dibawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Pada kesempatan yang sama, Fendi Agustiawan anak ketiga korban mengaku bersyukur dan lega mendengar otak dari pelaku pembunuhan ibunya sudah dilumpuhkan. Dia menyebut, usaha polisi tidak sia-sia selama ini.
“Saya putra korban, dan kami atas nama keluarga besar almarhumah Ibu Wati mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas kerja keras kepolisian dalam mengungkap kasus perampokan disertai pembunuhan. Sehingga ketiga tersangka sudah tertangkap,” kata dia.
“Allah Maha Adil, hutang nyawa dibalas dengan nyawa. Saya menyadari tugas polisi sangat berat. Terima kasih terutama kepada pihak kepolisian Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya,” tambahnya. (ang/tin/rst)