Sabtu, 23 November 2024

Gereja di Surabaya Sediakan Tempat Sholat untuk Petugas Keamanan

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Rombongan Forkopimda, seperti Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Ketua MUI Jatim beserta petugas keamanan gereja yang beragama Islam sholat Magrib di kompleks Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Surabaya, Selasa (24/12/2019). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Surabaya sejak Selasa (24/12/2019) sore, mulai dipenuhi ribuan jemaat yang akan melakukan Misa Malam Natal. Untuk itu, sejumlah persiapan juga sudah dilakukan oleh pihak gereja.

Seperti mempersiapkan kursi-kursi di luar gereja untuk para jemaat, tempat parkir, dan pengamanan yang dibantu aparat kepolisian, TNI, dan beberapa ormas lainnya. Selain untuk kenyamanan para jemaat, pihak gereja rupanya juga menyediakan fasilitas lainnya.

Pihak gereja menyediakan tempat sholat di salah satu ruangan, yang lokasinya masih satu kompleks dengan gereja. Lengkap dengan tempat wudhu, sajadah, dan mukenah. Itu semua disediakan untuk para petugas keamanan yang beragama Islam.

Kebersamaan antar umat beragama itu terlihat saat adzan Maghrib berkumandang. Petugas keamanan yang beragama muslim secara bergantian melaksanakan sholat Maghrib. Di waktu yang sama, lonceng gereja juga berbunyi pertanda dimulainya Misa Malam Natal.


Salah satu jajaran Forkomimda berwudhu di kompleks Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Surabaya. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Tempat sholat disediakan pihak gereja itu disambut baik oleh Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim yang sempat mengunjungi Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Surabaya. Dia datang bersama rombongan Forkopimda, seperti Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Ketua MUI Jatim, dan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Khofifah menyampaikan rasa terima kasih khususnya ke pengurus gereja yang sudah memberikan respon hangat dan tempat sholat untuk petugas. Menurutnya, ini bentuk persaudaraan yang harus tetap dijaga.

“Bersama-sama kita bersapa, artinya persaudaraan kita yang dibangun ini untuk bisa menjadi pondasi. Yaitu bagaimana kebangsaan kita rajut. Nah, pada posisi ketika kami hadir luar biasa, kami diberikan tempat shalat Maghrib di sini,” kata Khofifah.

Khofifah berharap, segala proses peribadatan Natal 2019 bisa berjalan lancar. Menurutnya, itu bisa terwujud kalau seluruh elemen masyarakat dari agama apa pun bisa membangun harmonisasi antarumat beragama. Sebab, heterogenitas tersebut yang menjadikan Indonesia sebagai negara kaya akan kearifan.

“Saya melihat bahwa, interaksi yang kami lakukan bisa terespons sangat baik. Kami dapat respons luar biasa. Itu artinya ini basis bagi kita semua membangun persaudaraan kebangsaan yang lebih subtansif. Oleh karena itu komunikasi, interaksi nantinya muncul understanding, trust, dan respect. Ini menjadi bagian penting menjalin persaudaraan substansif,” jelasnya.

Sementara itu, Romo Yuvensius Fusi Nusantoro Kepala Katedral di Surabaya mengaku sependapat dengan Gubernur. Kehadiran jajaran Forkopimda di tengah-tengah jemaat itu baginya, juga sebagai bentuk solidaritas sebagai sahabat bagi semua.

Ini sesuai dengan tema Natal tahun ini, yaitu “Hiduplah Sebagai Sahabat Untuk Semua Orang”. Dia berharap, Natal tahun ini membawa berkat bagi semua masyarakat di Jatim dan Indonesia. Serta solidaritas antar umat beragama terus terjaga.

“Kami mempersiapkan malam natal dengan tema nasional menjadi sahabat bagi semua. Ini penting. Bukan hanya bagi teman, tapi jadi sahabat bagi semua. Ini untuk perjuangan. Semoga jadi berkat bagi Jatim dan Indonesia,” kata dia. (ang/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs