Sabtu, 23 November 2024

Stok Aman, Gubernur Jatim Minta Tidak Ada yang Menimbun Bahan Pokok

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Pedagang di Pasar Tambah Rejo sedang melayani pelanggannya ketika Khofifah Gubernur Jatim sidak ke pasar itu, Selasa (24/12/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Pemprov Jatim memastikan, stok bahan kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) aman. Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim meminta tidak ada penimbunan.

“Yang paling penting, stok bahan kebutuhan pokok aman. Kami sampaikan jangan ada yang melakukan penimbunan,” kata Khofifah setelah sidak ke Pasar Larangan, Sidoarjo, Selasa (24/12/2019).

Soal kenaikan harga sejumlah bahan-bahan kebutuhan di pasar, Khofifah mengatakan kenaikannya masih pada batas yang wajar. Komoditas yang tetap menjadi perhatiannya adalah bawang merah.

Sebelumnya, ketika sidak di Pasar Tambah Rejo Surabaya, Khofifah mendapati rata-rata kenaikan harga bawang merah mencapai Rp10 ribu per kilogram. Di Sidoarjo kenaikannya antara Rp1.000-Rp2.000 saja.

Di Surabaya dia sempat mengatakan, kenaikan harga bawang merah terjadi karena berkurangnya suplai menjelang musim hujan. Sementara menjelang Nataru, permintaannya justru meningkat.

“Untuk bawang merah, kita kan punya suplai dari Nganjuk dan Probolinggo. Pak Kepala Dinas Pertanian menyampaikan, awal Januari InsyaAllah area-area di Nganjuk sudah akan panen,” ujarnya.

Setelah panen bawang merah, suplai di pasar akan meningkat sehingga harga di pasaran kembali normal. Kalaupun Jatim butuh stok tambahan, Khofifah sudah punya langganan daerah penghasil bawang merah.

“Kalau kita butuh stok tambahan, kami (Pemprov Jatim) sudah terbiasa mengkomunikasikan dengan Brebes (Jawa Tengah) dan NTB (Nusa Tenggara Barat),” katanya.

Sebagaimana yang dia tegaskan ketika sidak di Pasar Tambah Rejo, Khofifah kembali menegaskan di Pasar Larangan, bahwa Pemprov Jatim pada posisi tidak akan mengizinkan impor bawang merah.

Dia meminta masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kenaikan harga bawang merah apalagi sampai melakukan penimbunan. Karena Januari mendatang sudah suplai baru hasil panen di Nganjuk.

Kenaikan bahan-bahan kebutuhan lainnya, dia bandingkan antara Surabaya dengan Sidoarjo memang ada perbedaan, cenderung lebih murah di Sidoarjo. Selisih kenaikannya pun pada batas wajar.

“Di sini ada selisih harga seribu sampai dua ribu untuk daging ayam. Daging sapi di sini malah lebih murah dari Surabaya. Tapi sekali lagi, yang terpenting stoknya aman,” ujarnya.(den/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs