Pemprov Jatim meresmikan (soft launching) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di fasilitas offtake Porong, Sidoarjo, Minggu (22/12/2019).
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan, dari 93,7 kilometer jaringan pipa masih tersisa 1,9 kilometer yang belum tersambung.
“Mudah-mudahan, tiga minggu lagi 1,9 kilometer pipa yang belum terpasang bisa diselesaikan, sehingga Januari seluruh distribusi air bisa maksimal,” ujarnya.
SPAM Umbulan dengan kapasitas produksi air minum 4.000 liter per detik itu sekarang sudah mengalir sampai offtake Porong, Sidoarjo.
Sudah ada 18 fasilitas offtake di lima kabupaten/kota yang siap menampung dan mengalirkan air minum dari reservoir ke masyarakat lewat jaringan pipa.
Khofifah mengakui, ada kendala pemanfaatan lahan untuk area jaringan pipa di Putat Gede, Surabaya. Jaringan pipa pun belum bisa tersambung sampai Gresik.
“InsyaAllah sudah selesai pada proses negosiasi menyiapkan pipa yang harus tersambung. Kalau Gresik sudah selesai 100 persen,” katanya.
Kalau jaringan pipa itu tersambung sepenuhnya, fasilitas yang dibangun dengan skema KPBU ini akan melayani 1,3 juta masyarakat di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik.
“Harapan kami, ini bisa memaksimalkan layanan kepada masyarakat dari seluruh koneksitas yang sedang kami maksimalkan. SPAM Umbulan adalah salah satunya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu juga, Khofifah menyampaikan pesan DPRD Jatim agar fasilitas yang akan dikelola Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Jatim itu tidak terlalu berorientasi profit.
DPRD Jatim, kata Khofifah, berharap agar pengelolaan SPAM Umbulan menerapkan public service obligation (PSO). Arahnya pada tarif khusus untuk golongan masyarakat tertentu.
“Terutama untuk masyarakat di Kabupaten/Kota Pasuruan sebagai daerah sumber air Umbulan. Skema KPBU ini kan ada break event point-nya. DPRD berharap tidak semuanya profit oriented,” ujarnya.
Dalam soft launching ini, turut hadir menyaksikan sekaligus meresmikan SPAM Umbulan Soekarwo Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga Gubernur Jatim sebelum Khofifah.
Khofifah mengatakan, SPAM Umbulan yang dibangun dengan skema KPBU ini merupakan tanduran (tanaman)-nya pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu.
Maksudnya, yang mengawali proyek pembangunan SPAM Umbulan dengan mekanisme kerja sama pemerintah dengan swasta ini adalah Pakde Karwo sebagai gubernur sebelum dia.
“Ini semua tanduran-nya Pakde Karwo dengan skema KPBU. Pola ini masih membutuhkan proses panjang,” kata Khofifah setelah peresmian Minggu sore.
Pakde Karwo mengatakan, skema KPBU ini membuat pembangunan SPAM Umbulan menjadi lebih ringan. Terutama berpengaruh pada tarif air yang akan sampai ke masyarakat.
“Kalau full dikontrak swasta, nanti per meter kubiknya jadi Rp7.000. Kalau ini, rata-rata Rp2.400. Ada yang dinaikkan sedikit, untuk mensubsidi masyarakat berpenghasilan rendah,” katanya.
Subsidi untuk pelanggan SPAM Umbulan itu, kata Pakde Karwo, terutama akan diprioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten dan Kota Pasuruan.
Perlu diketahui, SPAM Umbulan adalah proyek yang dibangun dengan investasi kurang lebih Rp2 triliun baik dari APBN maupun badan usaha.
Pembangunan SPAM Umbulan dikerjakan PT Meta Adhya Tirta Umbulan, perusahaan konsorsium PT Medco Gas Indonesia dan PT Bangun Cipta Kontraktor.(den/iss)