Siaran Radio Suara Surabaya program wawasan Sabtu pagi (21/12/2019), dihangatkan suara Agustinus seorang pendengar legendaris. Bukan tanpa rencana. Iman Dwihartanto penyiar Radio SS, memang sebelumnya telah menjadwal pria berusia 65 tahun itu untuk siaran bareng.
Kekuatan suara Agustinus ternyata memang dirindu. Meski sebagian lain ada yang jengkel kala dia mengudara. Sabtu pagi itu bisa dibilang momentum Agustinus Effect.
Mengudara di slot siaran pukul 08.00 WIB. Siaran Iman bersama Agustinus juga disiarkan secara live di e100 dan live streaming di suarasurabaya.net. Baru 3 menit, live e100 berjalan, sudah mencapai 1.000 viewers.
Saking banyaknya pengakses, live streaming di SS Mobile pun sampai tidak dapat diakses. Lima menit kemudian, ratusan pesan dari pendengar mengalir deras ke kanal WhatsApp Suara Surabaya untuk menyampaikan salam ke Agustinus.
Melihat ramainya netter dan pendengar yang ingin melihat wajah Agustinus, Iman penyiar langsung menyarankan pendengar untuk mengakses Facebook e100.
Beberapa saat kemudian, netter mulai menuliskan kesan kepada pria bernama lengkap Agustinus Mulyadi Kuwanto itu.
“Pak gustinus anda megelno tapi ngangeni poolll. Semangat pak agustinus Gusti mberkahi panjenengan,” tulis Rbf Plat N.
“Pak agustinus itu ibarat fadli zon atau fahri hamzah. Selalu komen di setiap momen. Isi komennya kadang nylekit. Tapi komen pak agustinus lebih ke arah “care” terhadap sesama,” tulis Deni Maulana Iskandar via Whatsapp.
“Selama ini hanya bayang-bayang saja bisa ketemu the legend pak Agustinus, kalau jadi walikota, biar warganya yg gak tertib kena semprot,” tulis Slamet Riyadi.
“Akhirnya penggemar paling terbaik on-air legendaris suara surabaya muncul langsung di ruangan studio. Lewat e100 bs lihat sosok penampakan nya,” tulis Masrifan P-sek Alami.
“Favoritq pak Agustinus… Dengerin radio akhirnya buka e100 Krn mas iman baca komen FB e100,” tulis Ssuko Puji Lestari.
Agustinus tercatat menjadi pendengar setia SS lebih dari 27 tahun. Dia aktif memberikan komentar tentang berbagai persoalan. Terutama masalah kendaraan dan berkendara.
Agustinus datang ke studio Suara Surabaya ditemani dua sahabatnya, Hendri Agustiawan (45) dan Sidik Purnomo (56). Keduanya juga pendengar setia SS lebih dari 20 tahun. Meski mengaku tidak mengenal sosok Agustinus secara dekat, namun ketiganya mengaku sering berkomunikasi lewat pesan.
“Kenal sekitar 3-4 tahunan. Kesehariannya ndak tahu saya, karena orangnya kalau ditanya apa kerjanya, enggak pernah ngomong ke kita,” tambah Hendri.
Meski begitu, Agustinus tetaplah sosok yang melekat dalam diri mereka sebagai pendengar Suara Surabaya. Kepada suarasurabaya.net, keduanya menyampaikan kesan mereka terhadap sosok Agustinus.
“Apa yang benar, dia ngomong benar. Kalau salah kita ditegur pasti. Beliau ini sosok yang strigt (lurus, red). Kalau iya, iya. Kalau tidak, tidak,” kata Hendri.
Begitu juga Sidik. Menurutnya, Agustinus adalah sosok yang jujur dan apa adanya dalam berbicara dan bersikap.
“Kesannya tentang Pak Agustinus kalau bicara apa adanya, dan masuk akal memang. Enggak ya enggak,” kata Sidik.
Setelah siaran program wawasan ditutup, beberapa pendengar bergantian menyusul Agustinus di Studio Suara Surabaya. Mereka ingin bertemu langsung dan berfoto dengan the legend Agustinus. (tin/bid)