Senin, 25 November 2024

SMA/SMK Berwenang Penuh Menentukan Siswa yang Berhak Mendaftar SNMPTN

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Prof. Mohammad Nasih Rektor Universitas Airlangga (Unair). Foto: Denza suarasurabaya.net

Universitas Airlangga (Unair) sosialisasikan perubahan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) kepada kurang lebih 300 Kepala SMA/SMK di Surabaya, Senin (16/12/2019).

Pada aturan SNMPTN, yang dulu dikenal jalur undangan Perguruan Tinggi Negeri, kali ini ada perubahan sistem seleksi pemeringkatan bagi siswa yang berhak mendaftar.

Prof. Mohammad Nasih Rektor Unair mengatakan, dulu, seleksi siswa yang berhak mendaftar SNMPTN sepenuhnya dilakukan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Dalam menyeleksi siswa, LTMPT mengacu pada data yang ada dalam Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) yang diunggah oleh setiap sekolah. Tahun ini, semua diserahkan kepada masing-masing sekolah.

“Tugas sekolah sekarang tidak sekadar mengunggah data nilai rapor siswa di PDSS, tetapi sekaligus melakukan pemeringkatan siswa sesuai kuota pendaftaran SNMPTN,” katanya.

Nasih yang juga Wakil Ketua I LTMPT itu menyampaikan hal ini kepada 300 kepala sekolah yang dikumpulkan di Kampus C Unair Surabaya.

Adapun kuota jumlah siswa yang berhak mengikuti SNMPTN setiap sekolah berbeda, bergantung pada status akreditasi sekolah.

Sekolah dengan akreditasi A dapat kuota 40 persen, akreditasi B dapat 25 persen, dan akreditasi C dapat 5 persen. Selain itu ada kuota 5 persen untuk siswa terbaik di sekolah masing-masing.

“Sekolah harus sejak awal menentukan 40 persen itu siapa saja nama siswanya dan lain-lain. Sekolah juga akan membentuk tim juga itu. Dasarnya, mereka yang masuk kategori ranking sesuai kuota yang ditetapkan,” ujarnya.

Salah satu alasan LTMPT tidak lagi berwenang dalam pemeringkatan siswa pendaftar SNMPTN, kata Nasih, karena sekolah yang paling tahu proses dan kondisi masing-masing siswanya.

“Kami (LTMPT) hanya menerima dokumen administrasi dan angka yang sama, serta lainnya. Sehingga tentu kami memerlukan bukti dan kondisi riil dan peringkat siswa di sekolah,” tuturnya.

Siswa yang sudah memenuhi syarat dan masuk pemeringkatan nantinya bisa melakukan pendaftaran SNMPTN sesuai jadwal yang ditentukan. Setiap siswa dapat memilih paling banyak dua perguruan tinggi negeri (PTN).

“Pendaftar juga bisa memilih paling banyak dua program studi dalam satu PTN atau masing-masing satu prodi dalam dua PTN. Khusus peserta yang memilih program studi Bidang Seni dan Olahraga, harus mengunggah portofolio sesuai bidang pilihannya,” katanya.

Unair, kata Nasih, secara umum akan menerima 30 persen mahasiswa baru dari jalur SNMPTN. Dari total jumlah itu, 20 persen di antaranya berdasarkan PDSS, sisanya untuk siswa berprestasi.

“Siswa berprestasi biasanya kami ambil dari ekspo yang diadakan Unair. Misalnya olimpiade, lomba sosial atau hafidz. Kalau lomba nasional minimal juara 1, 2, dan 3, baru kami pertimbangkan,” katanya.

Aturan SNMPTN ini sesuai Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2020 yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Ada tiga jalur yang disediakan untuk penerimaan mahasiswa baru 2020. Selain SNMPTN, ada jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri.

PTN harus menyediakan kuota minimum 20 persen dari total daya tampung dari jalur SNMPTN. Kemudian SBMPTN, kuota minimum 40 persen, sedangkan Jalur Seleksi Mandiri maksimum 30 persen.

Adapun jadwal SNMPTN 2020 yang telah ditetapkan Kemendikbud, registrasi akun sekolah oleh LTMPT sudah dimulai sejak 2 Desember kemarin sampai 7 Januari 2020 mendatang.

Sementara, pengisian PDSS dan pemeringkatan siswa oleh sekolah akan dimulai pada 13 Januari sampai 6 Februari 2020 mendatang.

Selanjutnya, pendaftaran SNMPTN akan dilakukan pada 11-25 Februari 2020, dan Pengumuman SNMPTN akan dilakukan pada 4 April 2020 mendatang.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
31o
Kurs