Pemerintah Kota Surabaya mengimbau kepada masyarakat agar menyusun rencana untuk menghadapi dampak anomali cuaca berupa hujan lebat dengan disertai angin kencang.
Eddy Christijanto Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya mengimbau masyarakat agar lebih mewaspadai datangnya angin kencang. Saat ini angin kencang sudah muncul di beberapa wilayah Jawa Timur, seperti Madiun, Bojonegoro dan Bangkalan.
“Jika empat tahun yang lalu, angin bergerak dari barat ke timur, sekarang tidak bisa diprediksi,” kata Eddy saat menggelar media gathering di Mako Yontaifib 2 Korps Marinir, Karang Pilang Surabaya, Senin (16/12/2019).
Beberapa pesan dari Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya kepada masyarakat dalam persiapan memasuki musim hujan yaitu rutin melakukan pengecekan instalasi atau peralatan listrik yang ada di rumah. Menurutnya, tahun lalu, walaupun memasuki musim hujan, kebakaran sering kali terjadi. “Hal ini diakibatkan karena konsleting listrik akibat air hujan,” katanya.
Ketika berkendara di saat turun hujan, agar tidak berteduh di bawah pohon yang rindang, serta baliho-baliho yang besar. Karena, ketika datangnya hujan atau air kencang, hal ini dapat berpotensi menyebabkan baliho atau pohon tersebut roboh.
Para orang tua juga diimbau agar anak-anaknya tidak main air hujan. Sebab, anomali cuaca saat ini membuat kandungan gas monoksida air hujan cukup tinggi.
Ketika berkendara saat musim hujan, diharapkan agar tidak berteduh dan parkir di bawah viaduk, fly over, halte atau jembatan penyeberangan orang (JPO). “Ketika mau hujan, pakai jas hujan dulu. Sehingga tidak menganggu lalu lintas yang lain,” pesannya.
Masyarakat Surabaya juga diminta rutin mengecek genangan air yang berpotensi mendatangkan penyakit atau sarang nyamuk Aedes Aegypti yang gigitannya dapat menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD). “Tolong dicek semuanya, ketika musim hujan ada penampungan-penampungan itu jangan sampai ada genangan,” tegasnya.
BPB dan Linmas Surabaya juga rutin melakukan pengecekan peralatan, seperti perahu karet. Tak hanya itu, bahkan jajaran BPB Linmas, Satpol PP dan Damkar juga rutin menggelar latihan. “Karena itu kita juga rutin menggelar latihan untuk persiapan datangnya potensi bencana,” terangnya.
Untuk mendukung kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana tersebut, Pemkot Surabaya telah menyiapkan delapan posko terpadu dengan 35 pos pantau yang tersebar di beberapa wilayah Kota Surabaya. Menurut Eddy, posko terpadu tersebut sebagai langkah cepat untuk mengantisipasi ketika terjadi kejadian-kejadian yang tak diharapkan. “Dari jajaran Kasatgas Linmas kelurahan, PMK dan Satpol PP juga kita siapkan dalam rangka menghadapi musim penghujan ini,” jelasnya.
“Kalau ada kejadian apa-apa, utamanya terkait kedaruratan bisa langsung menghubungi Command Center 112,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Irvan Wahyudrajad Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya juga menyampaikan beberapa langkah agar aman saat berkendara di musim hujan. Pertama, agar melakukan pemeriksaan pada lampu kendaraan apakah berfungsi dengan baik. Kedua, periksa juga kondisi tekanan udara dalam ban secara rutin.
“Periksa juga kondisi kontrol utama komponen kendaraan anda, yaitu kemudi, pedal, rem, gas maupun kopling, apakah sudah dalam kondisi baik,” kata Irvan.
Selain itu, Irvan juga berpesan kepada para pengendara motor agar menggunakan alas kaki yang tidak licin, serta tahan air agar aman. Di samping itu, para pengendara motor juga diimbau agar menyiapkan jas hujan dalam bentuk baju dan celana. Kurangi juga kecepatan dalam mengendarai kendaraan, karena pada saat hujan permukaan jalan menjadi licin.
“Selain itu, jaga jarak aman kendaraan anda dengan pengendara lain saat hujan. Serta, jangan sembarangan untuk menerobos genangan air, karena kita tidak tahu kedalamannya,” pungkas dia.(iss/ipg)