Sabtu, 23 November 2024

Pemkot Surabaya ingin Kolaborasi SS dan Command Center Makin Ditingkatkan

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Kru Suara Surabaya Media, Sabtu (27/10/2018) mengunjungi kantor Command Center Surabaya yang berada di gedung Siola Jalan Tunjungan. Foto: Totok suarasurabaya.net

Kolaborasi antara Command Center 112 dan Suara Surabaya Media di tahun 2019 ini berjalan efektif dalam membantu kedaruratan warga Kota Surabaya.

Data dari Research and Development Suara Surabaya Media tercatat, mulai April hingga November, ada lima pokok masalah tertinggi yang dilaporkan adalah Kebakaran, Orang Hilang, Kecelakaan, Penemuan Jenazah, dan Fasilitas Umum. Laporan yang masuk ke Command Center sebesar 25,20 persen dan Laporan ke Suara Surabaya Media sebesar 74,80 persen.

Dari total laporan kedaruratan itu, sebanyak 94 persen masalah telah berhasil terselesaikan.

Eddy Cristijanto Kepala BPB Linmas Kota Surabaya menilai, kolaborasi SS dan Command Center berjalan sangat efektif. Karena menurutnya, SS dan Pemkot memiliki satu visi yang sama, yakni ingin membantu masyarakat dan melayani masyarakat. Sehingga pertolongan kedaruratan yang dibutuhkan masyarakat tertangani dengan cepat.

“Karena Radio SS pendengar dan follower-nya (pengikut facebook) e100 sangat banyak, dan ekspektasi masyarakat kepada SS sangat tinggi. Selain itu, SS juga memiliki trust (kepercayaan) cukup tinggi baik ke publik maupun ke temen-temen di CC Room, sehingga mempermudah eksekusi di lapangan,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (14/12/2019).

Menurut Eddy, sebenarnya bagi CC Room membuat aplikasi dan kerja di depan layar monitor itu sangat mudah. Hanya saja yang sulit adalah eksekusi anggota di lapangan.

“Sehingga kami sangat terbantu. Kalau warga telpon 112 tidak bisa, pas traffic tinggi, maka bisa telpon SS. Begitu juga saat warga belum tahu 112 juga bisa telpon SS dan segera ditangani,” katanya.

Karena dirasakan betul oleh warga, maka Eddy ingin ke depan kolaborasi ini perlu ditingkatkan.

“Mungkin tidak manual lagi, ketika GK (gatekeeper) mendapatkan informasi itu bisa langsung connect ke 112. Jadi tidak perlu saling telpon lagi,” katanya.

Untuk kerjasama dengan SS di tahun 2020, Pemkot Surabaya akan mempersiapkan perangkat eksekusi di lapangan dalam membantu warga agar lebih cepat. Setidaknya pos terpadu yang sekarang jumlahnya hanya 6 akan ditambah dua pos lagi.

“Kami menambah yang semula 6 pos terpadu menjadi 8 pos terpadu. Pos terpadu Kedung Cowek dan Kapasan untuk mempercepat respons bantuan atau pertolongan kedaruratan. Pos pantau juga ditambah 10 lagi, baik sisi timur, barat, utara, selatan,” katanya.

Eddy menjelaskan, pos terpadu itu berisi personel gabungan Dinas Kebakaran, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dishub, DP5A, Linmas, dan Satpol PP.

“Kalau pos pantau linmas dan satpol ada 35 pos pantau. Tahun 2020 akan memperbanyak pos pantau. Bila memungkinkan tambah pos terpadu lagi, karena idealnya satu kecamatan ada 1 pos terpadu,” katanya.

Sementara itu, Eddy Prastyo Manager New Media Suara Surabaya menyambut baik respon Pemkot Surabaya. Menurutnya, kerja sama ini bagian dari program kolaborasi SS dan Pemkot Surabaya untuk sama-sama meningkatkan dampak dan kepercayaan publik ke lembaga masing-masing.

“Program ini dimulai dari brainstorming bersama personel New Media SS dan CC Room untuk memahami kelebihan, kekurangan, dan cara kerja masing-masing. Setiap pihak juga saling mengirimkan personel untuk magang paruh waktu, mempelajari suasana dan sistem kerja masing-masing, lalu dibuatkan modul kerja dan koordinasi bersama di tataran staf,” kata Eddy.

Eddy mengatakan, kerjasama ini diharapkan jadi model kerja yang mampu menyelesaikan problem warga sehari-hari secara efektif dan cepat. Semua ini didedikasikan untuk warga Surabaya agar mereka bisa terbantu dan saling membantu.

“Untuk tahun 2020, akan dilakukan penguatan kerja sama dengan evaluasi. Diharapkan, kerja sama ini mampu menyelesaikan masalah warga lebih luas dan efektif,” katanya. (bid/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs