Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur berharap, terpilihnya Soekarwo, Gubernur Jatim sebelum Khofifah, sebagai satu dari sembilan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bisa menguatkan Otonomi Daerah.
Emil mengaku bangga, pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu terpilih sebagai Wantimpres. “Kami bangga, beliau sebagai pemimpin Jawa Timur, dulunya, kemudian dipercaya sebagai Wantimpres,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Jumat (13/12/2019).
Menurutnya, Pakde Karwo punya kekuatan (sangat menguasai sebuah bidang) di area pemerintahan daerah. Sebab itulah Emil berharap Otonomi Daerah di Indonesia menjadi semakin kokoh dan kuat.
“Saya berharap sistem otonomi daerah ini semakin kokoh. Sehingga daya saing Indonesia, dengan adanya pemindahan Ibukota di Kalimantan Timur, tidak terhambat,” ujarnya.
Menurutnya, kokohnya Otonomi Daerah, diimbangi dengan perkembangan Teknologi Informasi akan tetap memudahkan siapapun yang ingin melakukan kegiatan ekonomi.
Perlu diketahui, Wantimpres adalah lembaga pemerintah nonstruktural yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden baik ketika diminta maupun tidak.
Wantimpres wajib memberikan nasihat dan pertimbangan baik secara perorangan maupun dalam satu kesatuan, yakni berupa nasihat dan pertimbangan dari seluruh anggota dewan.
Pakde Karwo menjadi satu dari sembilan Anggota Wantimpres periode 2019-2024 yang dilantik Joko Widodo Presiden pada Jumat. Pengambilan sumpah jabatan berlangsung di Istana Negara Jakarta mulai pukul 15.00 WIB.
Selain Pakde Karwo, delapan anggota Wantimpres lainnya Sidarto Danusubroto politisi PDI Perjuangan, Wiranto Mantan Menko Polhukam, Agung Laksono Politisi Partai Golkar, dan Mardiono Bakar politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dari kalangan pengusaha ada nama Dato Sri Tahir Pendiri Grup Mayapada, Arifin Panigoro Pendiri Medco Energi, dan Putri Kuswisnuwardhani bos perusahaan kosmetik Mustika Ratu.
Selain itu, Jokowi Presiden juga melantik Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, ulama kharismatik asal Pekalongan, Jawa Tengah sebagai penasihat dari unsur tokoh agama.
Soekarwo sendiri dipilih untuk menggantikan Oesman Sapta Odang yang sebelumnya mendapat tawaran menjadi Wantimpres tetapi memilih tetap menjadi Ketua Umum Partai Hanura.(den/iss/ipg)