Sabtu, 23 November 2024

Fitri, ODGJ Pemakan Jarinya Sendiri, Minta Pulang Saat Dibesuk Khofifah di RSJ Menur

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat membesuk Wiji Fitriani ODGJ asal Kediri yang sempat viral di RSJ Menur, Selasa (6/5/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Wiji Fitriani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang sempat viral disebut kanibal atau pemakan jarinya sendiri meminta pulang ketika Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim membesuknya, Selasa (7/5/2019).

Fitri, warga Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, sampai hari ini sudah 15 hari dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya. Khofifah hari ini menjenguknya dan memberikan motivasi.

“Pulang, Bu,” kata Fitri kepada Khofifah di ruang perawatan intensif Wijaya Kusuma. “Sabar, ya,” kata Khofifah. Fitri lantas menekuk wajahnya memasang wajah sedih dan hendak menangis.

Khofifah mengatakan, setelah berita tentang Fitri viral di media sosial, Pemprov Jatim melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial melakukan tindakan ke lapangan.

“Fitri dulu terkonfirmasi, ada yang menulis kanibal, makan jarinya sendiri, dan seterusnya. Kadis Kesehatan dan Kadis Sosial berkoordinasi dengan tim Dinsos Kediri, proses identifikasi, lalu dikirim ke RSJ menur, Ini sudah 15 hari,” ujarnya.

Khofifah mengatakan, luka yang dialami oleh Fitri, baik di bagian jari tangan kiri dan kanan, siku, dan kaki menurutnya mengalami progress yang cukup bagus. Sudah ada tim dokter yang melakukan penanganan terhadap Fitri di RSJ Menur.

“Yang lebih bagus, menurut saya, psikososial terapinya. Relasi sosial terbangun sangat baik. Psikososial dan kontinuitas obat bagi ODGJ sangat penting. Makanya, tadi, waktu saya ke sana, FItri selalu menyampaikan ingin pulang karena sudah rindu dengan embahnya,” katanya.

Ada kemungkinan, bila kondisinya sudah cukup memungkinkan, Fitri akan dipulangkan ke rumahnya. Khofifah mengatakan, hal itu bergantung hasil pemeriksaan dan analisis Tim Dokter yang menangani.

“Tim dokter yang menangani Fitri di RSJ Menur, kata Khofifah, cukup lengkap. Dokter syaraf, dokter bedah, sehingga dokter yang tahu kapan Fitri bisa kembali pulang,” katanya.

Bilapun dipulangkan, Fitri yang di rumahnya hanya bersama neneknya perlu pendampingan. Karena itu Khofifah akan memastikan terjalinnya komunikasi Dinsos dengan puskesmas, dengan polindes, sehingga ada yang menjaga kontinuitas obat.

Mengenai kondisi terkini Fitriani, dr Herlin Ferliana Direktur RSJ Menur memastikan, keagresifan Fitri dengan menyakiti dirinya sendiri, menggigit tangannya, sudah tidak akan terulang kembali. Kondisi fisik Fitri, kata dia, juga berangsur membaik.

Tim dokter yang terdiri dari bermacam spesialis, seperti dokter spesialis syaraf, dokter spesialis paru, juga dokter bedah plastik, menurut Herlin, telah melakukan penangan dengan baik hingga perawatan luka dan berencana melakukan operasi bedah plastik untuk luka-luka yang dialami Fitri.

“Nanti menunggu kondisinya lebih stabil lagi, mungkin akan dilakukan operasi. Semoga Mbak Fitri mendapat tangan palsu, sehingga bisa kembali beraktivitas biasa,” katanya.

Herlin mengakui, sejak dirinya bekerja di RSJ Menur, bertahun-tahun lalu, dia mengakui tidak pernah menemui kasus ODGJ dengan kecenderungan seperti Fitri.(den/tin/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs