Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga (RSUA) mulai menjalani penilaian dari lembaga akreditasi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS).
Selama empat hari terhitung mulai hari ini hingga 18 Mei nanti, delapan surveyor SNARS akan melakukan penilaian akreditasi internasional yang telah diajukan oleh RSUA. Hasil akreditasi ini rencananya akan keluar maksimal satu minggu setelah survei dilakukan.
Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD., K-PTI.FINASIM Direktur RSUA mengatakan langkah ini sesuai dengan visi dan misi Unair. Yakni, menjadi rumah sakit berstandar internasional dalam hal pelayanan, pendidikan, dan penelitian.
Kami berharap RS Unair lulus dan lolos akreditasi internasional ini. Kalau lulus, akan jadi RS PTN pertama di Indonesia (yang terakreditasi internasional, Red),” kata Prof Nasron melalui edaran pers Unair.
Dengan pengajuan akreditasi internasional ini, harapannya, ke depan masyarakat Indonesia cukup berobat dalam negeri dan tidak harus ke luar negeri.
“Cukup (berobat, Red) di Indonesia saja. Selain membawa kepercayaan diri, memenuhi, dan memberikan pelayanan yang baik, juga pasti lebih murah, lebih efisien,” ujarnya.
Tahun 2019 ini, pelayanan di RSUA rata-rata mencapai 1.500-1.600 pasien. Ini jumlah yang cukup tinggi mengingat RSUA yang masih berusia relatif muda, baru memasuki tahun ke tujuh. Meski belum memberikan pelayanan pada hari Minggu, namun hal ini sedang dipikirkan oleh para pembuat kebijakan.
“Ke depan kalau tenaga kita sudah mumpuni, kita buka hari Minggu. Sehingga makin besar manfaat RS bagi masyarakat,” kata Prof Nasron.(iss/ipg)