Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengklaim, bawang putih impor dari Tiongkok telah didistribusikan secara berkala ke pasar Jawa Timur sejak tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya 10 Mei lalu.
“Bawang putih sudah turun, kan, harganya. Saya update terus dengan Pak Drajat (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, red). Kalau tidak salah harga di pasar sudah Rp35.000,” ujarnya.
Khofifah mengatakan, melonjaknya harga bawang putih mencapai lebih dari Rp40.000 per kilogram di berbagai pasar di Indonesia, termasuk di Jawa Timur, karena terjadinya kelangkaan stok dan pasokan.
Awal Ramadhan lalu, saat berkunjung ke salah satu pasar di Sidoarjo, Khofifah membenarkan sebagian dari 115 ribu ton bawang putih impor masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak pada 10 Mei. Jatah untuk Jawa Timur sebanyak 15 ribu ton.
“Waktu itu, kan, saya bilang. Masuk tanggal 10, saya perkirakan tanggal 15 (Mei) sudah sampai di pasar di Jawa Timur. Nah, ternyata, datang tanggal 10 itu, tanggal 12 sudah turun, lalu selanjutnya turun lagi,” katanya.
Dia memastikan, di pasar yang menjadi titik pantau Badan Pusat Statistik (BPS), harga bawang putih sudah Rp35.000 kilogram. Bahkan, kata dia, di salah satu pasar di Kediri yang sempat dia datangi, harganya Rp32.000 per kilogram.
“Harapan saya sih, bisa Rp22.000. Itu harapan saya. Artinya, titik normal sebelum adanya titik kelangkaan,” katanya.
Berdasarkan data Disperindag Jatim, harga bawang putih jenis kating sempat mencapai titik Rp43.000 per kilogram. Sedangkan jenis sinco mencapai Rp31.000 per kilogram. Pemprov mengklaim harga bawang putih sudah turun.
Adapun kebutuhan bulanan bawang putih untuk masyarakat Jawa Timur mencapai 4.960 ton. Khofifah sempat mengatakan dengan jatah 15 ribu ton bawang putih impor untuk Jawa Timur, setidaknya kebutuhan selama tiga bulan tercukupi.
Perlu diketahui, bawang putih impor dari Tiongkok itu dibeli oleh importir dengan harga Rp26.000 per kilogram. Pada praktiknya, bawang putih impor ini akan dijual ke pasaran di Indonesia, termasuk di Jawa Timur, dengan harga Rp30.000 per kilogram.(den/ipg)