Universitas Surabaya (Ubaya) menggandeng Jamu Iboe untuk mengajak mahasiswa melestarikan jamu sebagi brand asli Surabaya, melalui kompetisi dessert pada Festival Kewirausahaan dan Inovasi, Minggu (19/5/2019).
Kompetisi dessert pada Festival Kewirausahaan dan Inovasi Ubaya yang domotori oleh CIIES (Centre for Industrial Innovation and Entrepreneurship Studies) ini bertajuk: Craft Your Fun & Healthy Dessert di Chameleon Hall Tunjungan Plaza 6, Lt. 5, Surabaya.
Tim yang telah lolos dan berhasil masuk dalam tahap final session dijadwalkan akan bertarung memperebutkan total hadiah sebesar Rp6 juta, dengan menyajikan dan mempresentasikan hasil inovasi dessert yang telah dibuat di hadapan juri.
Juri pada kompetisi ini, adalah Stephen Walla Direktur Utama PT Jamu Iboe Jaya, Perry Angglishartono Product Group Manager PT Jamu Ioe Jaya, Tjahjono Haryono Presiden Direktur PT Pangan Lestari dan Ketua Apkrindo Jatim, serta Silvia Margaretha selaku Vice President Certified Professional Program IMA Surabaya.
Penilaian nantinya akan berdasarkan pada inovasi bisnis, display product, dan pengumpulan paper terkait latar belakang produk hingga segmentasi pasar.
Syarat utama kompetisi pembuatan dessert, yaitu menggunakan bahan baku jamu Iboe Natural Drink. Kompetisi ini adalah satu diantara cara memotivasi kaum milenial untuk berinovasi dan mengubah persepsi mengenai jamu.
“Jamu bagi anak muda selal dianggap pahit, kuno, nenek moyang, dan jadul. Jamu Iboe ingin merubah persepsi ini melalui kompetisi dessert, bahwa jamu bisa dikreasikan menjadi makanan milenial yang rasanya enak dan tampilannya keren,” terang Perry Angglishartono Product Manager PT Jamu Iboe Jaya, Sabtu (18/5/2019).
Jamu sebagai brand Indonesia, tambah Perry sepatutnya dilestarikan dan dimasa depan nanti Jamu bisa menjadi lifestyle anak muda, para milenial seperti kopi yang dulu dianggap kuno kini menjadi lifestyle yang keren.
“Jamu sepatutnya dilestarikan. Kami berharap anak muda milenial memiliki persepsi keren terhadap brand jamu Indonesia. Kami juga berharap, jamu bisa jadi lifestyle masa kini seperti kebiasaan ngopi. Minum jamu menjadi lifestyle yang keren,” tegas Perry.
Dijadwalkan pada Minggu (19/5/2019) selain kompetisi dessert, acara dimeriahkan dengan adanya pameran karya inovasi produk oleh mahasiswa sekaligus bagian dari mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi Universitas Surabaya.
Produk yang dibuat para mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) ini dipastikan harus berfokus pada empat pilar Kewirausahaan Ubaya, yaitu LOVE yang terdiri dari Local Wisdom, Omniconnectivity, Virtue dan Ecological Harmony.
Lebih dari 50 produk dipamerkan, terbagi dari produk makanan dan produk lifestyle, dan games. Inovasi produk mahasiswa seperti tas, makanan sehat, games, foto, dan permainan yang dibuat harus bernilai secara komersial dan mampu menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
Pameran inovasi produk dari mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi kali ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Teknik, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Fakultas Teknobiologi, Fakultas Industri Kreatif.
Drs.ec. Sujoko Efferin, M.Com(Hons)., M.A., Ph.D., Ketua CIIES (Centre for Industrial Innovation and Entrepreneurship Studies) Ubaya menyampaikan bahwa melalui Festival Kewirausahaan dan Inovasi, adalah bukti Ubaya berkomitmen terhadap pengembangan kewirausahaan dan inovasi di masyarakat.
CIIES (Centre for Industrial Innovation and Entrepreneurship Studies) Ubaya merupakan lembaga yang didirikan oleh Ubaya untuk mengelola mata kuliah kewirausahaan dan inovasi serta menjaga program-program pembinaan atau pengembangan di kalangan mahasiswa, karyawan, dan alumni Ubaya.
“Harapannya melalui Centre for Industrial Innovation and Entrepreneurship Studies Ubaya kewirausahaan bisa terus berkembang dan inovasi produk yang dipamerkan oleh para mahasiswa bisa menginspirasi pengunjung yang datang dan melihat festival ini,” tutup Sujoko Efferin.(tok/iss)